SRAGEN, beritajateng.tv – Kepolisian Resor (Polres) Sragen angkat bicara terkait video viral yang memperlihatkan seekor anjing diduga dikuliti hidup-hidup. Video yang menyebar luas di media sosial dan menggegerkan publik itu disebut-sebut berlangsung di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Namun, polisi dengan tegas membantah klaim tersebut.
Kapolres Sragen, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, mengonfirmasi bahwa peristiwa dalam video tersebut tidak terjadi di wilayah hukumnya. Ia menyatakan pihaknya telah melakukan penyelidikan menyeluruh sejak video itu muncul di jagat maya.
“Saya sudah lakukan cek, dan tidak ada kejadian itu di Sragen,” tegas Petrus di Sragen, Senin 9 Juni 2025.
Dalam video yang juga politisi Partai NasDem, Ahmad Sahroni, unggah terlihat seekor anjing dengan kaki belakang terikat dan seorang pria tengah menguliti tubuhnya.
BACA JUGA: Hamil 5 Bulan, Pesilat Wanita di Sragen Melahirkan Saat Latihan
Tindakan tersebut menimbulkan kemarahan warganet, terlebih karena klaim video tersebut terjadi di Sragen.
Namun, menurut Petrus, hasil penyelidikan sementara menunjukkan video itu kemungkinan besar merupakan kejadian lama yang tidak berkaitan dengan wilayah Sragen. Ia menduga video tersebut di unggah ulang dengan narasi menyesatkan.
“Besar kemungkinan itu kejadian di daerah lain atau video lama yang kemudian di – posting dan (pengunggah) bumbui kalimat seolah-olah itu di Sragen,” jelasnya.
Pihak kepolisian juga menurunkan personel untuk melakukan pengecekan di berbagai wilayah Sragen. Hingga kini, belum ada penemuan lokasi maupun pelaku yang terhubung dengan kejadian dalam video tersebut.
“Anggota kami terus melakukan pengecekan, dan sampai saat ini sudah kami pastikan bahwa kejadian itu tidak atau bukan di Sragen. Ini masih kami dalami,” tambah Kapolres.
BACA JUGA: Viral Guru di Sragen Jawa Tengah Gunting Seragam Siswa, Picu Pro dan Kontra
Polres Sragen mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi di media sosial tanpa verifikasi fakta. Penyebaran informasi palsu semacam ini dapat menimbulkan keresahan dan mencoreng nama baik daerah.
Hingga kini, pihak kepolisian terus berkoordinasi untuk menelusuri asal-usul video dan menindaklanjuti sesuai dengan hukum yang berlaku apabila ada penemuan unsur pelanggaran. (*)
Gabung ke Saluran