Pendidikan

Berkas Pendaftaran Sempat Ditolak, Orang Tua Siswa Tetap Usahakan Anak Masuk SMAN 1 Semarang

×

Berkas Pendaftaran Sempat Ditolak, Orang Tua Siswa Tetap Usahakan Anak Masuk SMAN 1 Semarang

Sebarkan artikel ini
pendaftaran SMAN 1 Semarang
Woro Sedyaningtyas (kiri), orang tua siswa baru SMAN 1 Semarang. (Yuni Esa Anugrah/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Perjuangan orang tua dalam mendaftarkan anak ke sekolah yang diinginkan kerap kali terdapat usaha tersendiri. Adalah Woro Sedyaningtyas, salah satu ortu siswa baru SMAN 1 Semarang, yang mengaku berkas Kartu Keluarga (KK) miliknya sempat ditolak sewaktu pendaftaran.

Hal itu dikarenakan usia KK tersebut belum genap satu tahun. Sementara dilansir dari laman smpb.jatengprov.go.id, ketentuan SPMB Jateng 2025 untuk jalur domisili yakni berdasarkan alamat pada KK yang diterbitkan dan/atau telah tinggal paling singkat satu tahun sebelum tanggal pendaftaran atau pemilihan sekolah.

Saat beritajateng.tv temui di Aula Besar SMAN 1 Semarang pada Selasa, 24 Juni 2025, Woro mengungkapkan bahwa keluarganya telah tinggal di alamat tersebut lebih dari satu tahun. KK miliknya hanya berganti versi termutakhir ber-barcode, namun tetap dengan alamat yang sama.

BACA JUGA: SPMB Transparan, SMAN 1 Semarang Pastikan Tak Ada Jalur Belakang

“Sempat tertolak karena aku kan bikin Kartu Keluarga baru; itu yang ada barcode, soalnya kebetulan tahun kemarin kakaknya juga ngurus KIP untuk kuliah gitu,” ungkapnya.

Wanita berusia 44 tahun itu juga memahami ketentuan alamat domisili KK untuk SPMB Jateng 2025. Namun, Woro tetap berusaha agar anaknya tetap masuk ke sekolah sesuai keinginan.

“Di dua pihak itu minta Kartu Keluarga terbaru yang ada barcode. Kartu Keluarga baru itu kan belum ada satu tahun, ya sempat jadi masalah, karena kalau Kartu Keluarga baru 1 tahun kan enggak boleh,” jelas Woro.

“Tapi ya untuk keperluan sekolah juga jadi ya enggak apa-apa,” lanjutnya.

Ingin masuk SMAN 1 Semarang lewat pendaftaran jalur domisili

Ibu rumah tangga tersebut mengatakan anaknya yang merupakan lulusan SMPN 3 Semarang ingin melanjutkan pendidikan ke SMAN 1 Semarang.

Meski sempat mengalami kendala administratif, Woro tak ingin mengganti pilihan ke sekolah lain. Alternatif lain yang ia pilih yakni pindah jalur untuk mendaftar melalui jalur afirmasi.

“Enggak ganti pilihan, tidak pindah sekolah tapi pindah ke jalur afirmasi saja,” katanya.

Woro juga menuturkan bahwa ia merasa amat khawatir lantaran posisi anaknya sempat tergeser di jurnal jalur domisili.

BACA JUGA: SPMB Hari Kedua, SMAN 1 Semarang Target Capai 150 Siswa

“Jelas banyak khawatirnya. Soalnya kalau [pendaftaran] SMA kan hanya satu pilihan kan, makanya saya terus mantau jurnalnya setiap hari,” ucap Woro.

“Iya kegeser, paling pertama itu awalnya 30-an, sempat naik-turun dan ini terakhir di urutan ke-55,” imbuhnya.

Domisili Woro sendiri berada di daerah yang termasuk Keluharan Pekunden, Semarang. Jarak dari alamat rumahnya ke SMAN 1 Semarang sekitar 580 meter.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan