Ekbis

Solusi Bangkitkan Bisnis Perhotelan, PHRI Jateng: Harus Perbanyak Event yang Datangkan Wisatawan

×

Solusi Bangkitkan Bisnis Perhotelan, PHRI Jateng: Harus Perbanyak Event yang Datangkan Wisatawan

Sebarkan artikel ini
Event perhotelan
Pelantikan pengurus BPC PHRI Kota Salatiga periode 2025-2030 di Grand Wahid Hotel Salatiga, Selasa, 24 Juni 2025. (Bowo Pribadi/beritajateng.tv)

SALATIGA, beritajateng.tv – Berbagai kegiatan maupun event yang mampu mendatangkan wisatawan untuk menginap sangat sektor perhotelan dan restoran harapkan. Hal itu tak hanya di Kota Salatiga, tetapi juga umumnya di Jawa Tengah.

Dengan begitu, sektor perhotelan maupun restoran masih mampu bertahan di tengah pemberlakuan kebijakan efisiensi anggaran belanja di lingkungan pemerintahan.

Ketua Badan Pimpinan Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Tengah, Heru Isnawan, mengatakan, pihaknya menginginkan banyaknya event dan kegiatan apa pun, yang penting bisa mendatangkan wisatawan untuk tinggal dan bermalam.

“Apa pun bentuknya, event dari kelas kota, provinsi, dan syukur-syukur nasional harus banyak diadakan,” ungkapnya usai melantik pengurus BPC PHRI Kota Salatiga di Grand Wahid Hotel Salatiga, Selasa, 24 Juni 2025.

BACA JUGA: Okupansi Hotel Anjlok hingga 60 Persen, PHRI Salatiga Sebut Belum Ada PHK

Dalam kesempatan itu, Heru Isnawan melantik Arso Adji Sadjiarto sebagai Ketua BPC PHRI Kota Salatiga periode kepengurusan 2025-2030.

Heru mencontohkan, event-event sport atau seperti Solo Great Sale se-Solo Raya serta kegiatan-kegiatan tourism lainnya harus banyak terselenggara di daerah.

Sehingga, event semacam itu akan mampu menjadi magnet atau daya tarik bagi wisatawan daerah lain untuk berkunjung dan tinggal, supaya bisnis perhotelan dan restoran masih tetap bisa bernapas.

BACA JUGA: Okupansi Hotel di Jawa Tengah Turun Hingga 15 Persen saat Lebaran

Heru menjelaskan, dari total 1.500-an hotel di Jawa Tengah, 800-an di antaranya menjadi anggota PHRI. Ia menyebut di tengah kebijakan efisiensi, kondisi bisnis perhotelan sedang “tidak baik-baik saja”.

Sejak kebijakan efisiensi bergulir di lingkungan pemerintahan, kata dia, okupansi hotel terus merosot hingga kisaran 60-70 persen. Begitu pula dengan MICE yang selama ini juga menjadi andalan sektor perhotelan.

Maka itu, PHRI pun sangat berharap agar MICE yang telah ter-ploting, karena beberapa kelonggaran, juga bisa segera terrealisasi. “Jika tidak, tekanan bisnis perhotelan akan semakin besar,” tandas Heru. (*)

Editor: Mu’ammar R. Qadafi

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan