SEMARANG, beritajateng.tv – Warga Tegalpanas, Desa Jatijajar, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang mengaku tidak keberatan terkait dengan rencana penataan lingkungan mereka.
Bahkan warga juga tidak menolak jika penataan ini untuk mengubah ‘wajah’ dan stereotip miring lingkungan Tegalpanas sebagai tempat prostitusi terselubung.
Namun warga juga berharap agar rencana penataan oleh Pemkab Semarang tersebut diperkuat dengan kajian-kajian dan sosialisasi yang baik agar warga Tegalpanas juga tahu.
Sehingga apa yang menjadi keinginan warga bisa terakomodir dan Pemkab Semarang juga tidak hanya mengintervensi tetapi tidak pernah punya solusi.
Hal ini terungkap dari salah satu tokoh warga Tegalpanas, Sarwoto (58), saat beritajateng.tv konfirmasi di Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu, 25 Juni 2025.
BACA JUGA: Hilangkan Citra Negatif “Kawasan Prostitusi”, Pemkab Semarang Bakal Menata Tegalpanas dan Gembol
Ia sudah mendengar, jika lingkungan Tegalpanas memang bakal ditata dan dialihfungsikan menjadi salah satu kawasan perekonomian dan UMKM.
“Sehingga nantinya juga harus mengakomodir warga lingkungan Tegalpanas. “Paling tidak 80 persen harus memberdayakan warga Tegalpanas,” ungkapnya.
Demikian halnya jika rumah kumuh yang ada bakal dijadikan rumah kos yang representatif, karena di sekitarnya banyak industri besar, pemerintah harus hadir.
Tidak hanya dalam hal penataan lingkungan saja, bila perlu juga memastikan warga mendapatkan akses modal dari perbankan dengan skema yang tidak memberatkan.
“Karena untuk membangun rumah yang lebih representatif kan juga butuh biaya, maka juga harus ada pendampingan dari Pemkab Semarang,” lanjutnya.