SEMARANG, beritajateng.tv – Setelah Malaysia, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menjalin kerja sama dalam mengembangkan green industry atau industri hijau dengan Singapura.
Luthfi menyebut, pembukaan rute bandara internasional sebagai bentuk peningkatan konektivitas sangat Jateng perlukan untuk menjalankan komitmen itu.
Usai pertemuannya dengan Duta Besar Singapura, Kwok Fook Seng di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Selasa, 1 Juli 2025, Luthfi mengungkap nilai investasi di Jateng mencapai Rp21 trilliun.
Dari total tersebut, kata Luthfi, Singapura menjadi negara nomor dua dengan nilai investasi terbanyak yakni mencapai Rp8,9 trilliun.
“Singapura nomor dua setelah Jepang, maka ini perlu kita tingkatkan. Duta Besar Singapura tadi menyampaikan terkait industri hijau, zona panel, gas bioformal, dan sebagainya,” ujar Luthfi.
Mantan Kapolda Jateng itu pun menyebut kawasan industri telah siap untuk menyokong industri hijau.
Kendati begitu, Luthfi mengungkap masih perlu adanya peningkatan konektivitas via laut atau pelabuhan dan udara atau bandara.
“Kawasan industri kita sudah bisa produksi 60% lebih. Maka kita minta beliau [Dubes Singapura] permudah Bandara Internasional Singapura Airlane segera realisasi, sehingga konektivitas Semarang-Singapura bisa lebih mudah,” terangnya.
Dalam hematnya, kehadiran pelabuhan penting untuk mendukung kebutuhan logistik. Revitalisasi atau peningkatan pun ia rasa perlu untuk eksplorasi investasi di masa mendatang.
“Bertahap dan berlanjutan nanti, termasuk pelabuhan untuk logistik akan kita kaji,” pungkasnya.