JEPARA, beritajateng.tv – Kasus meninggalnya bayi berusia 2,5 bulan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, setelah menerima imunisasi menuai perhatian.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jepara langsung membuka suara dan mengungkapkan langkah-langkah yang telah pihaknya ambil untuk menyelidiki insiden tersebut.
Peristiwa bermula ketika bayi tersebut meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RS PKU Muhammadiyah Mayong pada 29 Juni 2025.
Sebelum meninggal, bayi tersebut mendapat imunisasi DPT 1 (Difteri, Pertusis, dan Tetanus) di Posyandu setempat, 17 hari sebelumnya. Keluarga bayi menduga bahwa penyebab kematian tersebut dari imunisasi yang di terima, meski tidak ada bukti pasti yang mendukung hal tersebut.
Setelah mendapatkan laporan dari bidan desa melalui Puskesmas Kedung 1 pada Kamis, 10 Juli 2025, Kepala Dinas Kesehatan Jepara, Mudrikatun, segera menindaklanjuti kasus tersebut.
BACA JUGA: Persijap Jepara Fokus Perkuat Finansial untuk Hadapi Liga 1: Tapi Kapasitas Stadion Turun 30 Persen
Laporan awal menyebutkan bahwa bayi tersebut meninggal dengan indikasi infeksi, dan hal ini memicu Dinas Kesehatan untuk menyelidiki lebih lanjut.
“Setelah mendapatkan laporan itu, langsung kami tindaklanjuti,” kata Mudrikatun. Ia mengungkapkan bahwa pihak Dinas Kesehatan segera melakukan pengumpulan data dari berbagai sumber. Termasuk dari pihak bidan desa yang pertama kali menangani bayi tersebut, serta data medis dari RS PKU Muhammadiyah Mayong tempat bayi dirawat.
Mudrikatun menambahkan bahwa hingga kini pihak Dinas Kesehatan sudah mengumpulkan data medis terkait kondisi bayi tersebut saat masuk rumah sakit, terapi selama perawatan, serta indikasi medis lainnya yang mungkin memengaruhi kondisi bayi.
Data tersebut kemudian di teruskan ke Satgas KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) Dinas Kesehatan Jepara untuk analisasi lebih lanjut.
“Saat ini, data-data yang terkumpul sudah kami serahkan ke Satgas KIPI untuk penyelidikan lebih lanjut,” ungkapnya.
Meski begitu, hingga saat ini, Mudrikatun menegaskan bahwa pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab kematian. Proses investigasi oleh Satgas KIPI Dinas Kesehatan Jepara masih berlangsung.
“Kami belum bisa menyimpulkan apa-apa, KIPI atau bukan, masih harus di investigasi lebih dalam,” tambah Mudrikatun.