SEMARANG, beritajateng.tv – Jamu yang selama ini identik dengan rasa pahit dan cara penyajian tradisional, kini hadir dalam wajah baru.
Asep Suhendi, peracik jamu dari Acaraki, menghadirkan inovasi jamu kekinian dengan menggunakan metode dan alat racik ala barista kopi.
Menurut Asep, ide ini berawal dari keinginan untuk memperkenalkan kembali jamu kepada generasi muda yang cenderung enggan minum jamu karena rasanya pahit.
“Kami bikin jamu yang lebih modern, menggunakan alat-alat kopi. Jadi anak muda bisa lihat langsung prosesnya, dari bahan kering, pengolahan, sampai penyajian,” jelasnya kepada beritajateng.tv pada Rabu, 20 Agustus 2025.
Jamu dengan perpaduan rasa untuk generasi muda
Acaraki tidak hanya menawarkan jamu original, tetapi juga varian campuran. Misalnya, perpaduan jahe, madu, lemon, dan biji selasih yang menghasilkan cita rasa segar.
“Kami ingin menunjukkan bahwa jamu tidak selalu pahit. Jamu bisa enak, bahkan manis, tergantung selera,” kata Asep.
BACA JUGA: Bermula dari Sakit, Bocah 9 Tahun Ini Rintis Bisnis Jamu, Kini Raup Uang dari YouTube
Untuk memberi pilihan, Acaraki menyediakan pemanis alami seperti madu, atau bahkan tanpa gula sesuai tren hidup sehat. Konsep ini membuat jamu lebih mudah diterima oleh anak muda yang mulai sadar pentingnya kesehatan.
Rasa khas jamu Acaraki berbeda dengan jamu tradisional
Asep menegaskan, perbedaan utama jamu Acaraki dengan jamu tradisional terletak pada rasa dan aroma.
Jamu tradisional umumnya disajikan dalam bentuk cair dengan rasa yang pekat dan pahit. Sementara Acaraki menghadirkan spektrum rasa lebih beragam berkat penggunaan alat racik yang berbeda-beda.
“Bahan yang sama bisa menghasilkan rasa dan aroma berbeda tergantung alatnya. Ada yang lebih ringan, ada juga yang lebih kuat atau pekat. Jadi pengalaman minum jamu jadi mirip seperti menikmati kopi,” ujarnya.