JAKARTA, beritajateng.tv — Kabar hilangnya tiga aktivis yang dugaan kuat terkait dengan demonstrasi pada akhir Agustus lalu telah memicu reaksi keras di media sosial.
Netizen, terutama di platform X (sebelumnya Twitter), secara terang-terangan mengkritik pernyataan Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai, yang meminta publik untuk tidak buru-buru menyimpulkan bahwa ketiganya benar-benar hilang.
Dalam keterangan pada Selasa, 16 September 2025, Pigai meminta agar masyarakat tidak langsung menganggap ketiga aktivis. Yakni Bima Permana Putra, Muhammad Farhan Hamid, dan Reno Syaputradewo, hilang, melainkan mereka mungkin sedang bersembunyi akibat ketegangan pasca demonstrasi.
“Saya rasa terlalu cepat untuk menyimpulkan bahwa mereka hilang. Bisa saja mereka sedang bersembunyi karena panik setelah kerusuhan pasca-demo,” ujar Pigai, yang juga menegaskan bahwa pihak Kementerian HAM telah menurunkan tim untuk melakukan pencarian.
Reaksi Netizen: Kritik Terhadap Perkataan Pejabat
Kabar ini langsung memicu berbagai reaksi dari warganet, dengan banyak yang mengkritik cara pejabat pemerintah menangani isu ini.
BACA JUGA: Menteri HAM Natalius Pigai Flexing Cuma Tiga Pacar di Pidatonya Viral, Seberapa Harta Kekayaannya?
Banyak netizen yang menganggap bahwa pernyataan Menteri HAM terkesan tidak sensitif dan lebih mengarah pada pembelaan diri.
Seorang pengguna Twitter @legasfabe menulis, “Tipe pejabat sekarang: 1. Sekalinya kerja kebijakannya nyusahin warga, 2. Sekalinya bicara asal nyebut gak pake mikir.”
Bahkan, beberapa pengguna media sosial menyuarakan rasa pesimis mengenai penanganan kasus ini, dengan mencuitkan komentar bernada sarkastik.
“Orang mana yang main petak umpet dari Agustus sampai September mau beres gini belum juga nge-dumprit?” cuit @zeeyanzeegas.
Sementara itu, @koinkltur mencuit dengan nada lebih keras, “Dari tanggal 30 Agustus sampai 17 September sembunyi? Lebih masuk akal, dihajar sampai mati lalu mayatnya disembunyikan.”