SEMARANG, beritajateng.tv – Ulama NU asal Semarang KH Nurul Arifin (Gus Nuril) mengkritik Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Gunungpati atas kasus eksekusi tanah Kyai Murodi di Gunungpati.
Pasalnya dalam kasus tersebut, MWC NU Gunungpati menyatakan tidak terlibat dalam sengketa tanah tersebut. Tak hanya itu, MWC NU Gunungpati juga menyebut tak tau menahu siapa yang membawa-bawa bendera berlambang NU saat eksekusi.
Mendengar hal itu, Gus Nuril mengaku geram karena menurutnya sebagai pengurus NU tidak melindungi warganya.
“Orang-orang yang membawa bendera NU, saya yang menyuruh,” tegas Gus Nuril, Kamis, 18 September 2025.
Menurut dia, MWC NU Gunungpati tidak tergerak sama sekali, bahkan menutup mata terhadap persoalan warga NU-nya.
BACA JUGA: Klarifikasi NU Soal Eksekusi Rumah Kyai di Gunungpati, Tegaskan Madin TPQ & Masjid Bukan Objek Sengketa Tanah
“Jadi heran saya ini, ada pengurus NU tidak merasa wajib melindungi warganya tetapi justru berpihak kepada lawannya,” ungkapnya.
Gus Nuril bertanya-tanya, apakah pengurus MWC NU Gunungpati mengelola organisasi hanya untuk jadi kendaraan menuju pemilihan dewan. Kemudian, melupakan rakyat seperti yang sudah banyak beberapa oknum lakukan.
Gus Nuril mengutip salah satu ayat Al-Quran dan mengartikannya di mana pemimpin datang untuk mensejahterakan rakyat.
“Aku datangkan kalian sebagai pemimpin untuk menyejahterakan rakyat yang engkau pimpin. Bukan malah MWC beri pernyataan enggak ikutikut, lepas tangan. Itu namanya dalam manajemen konflik disebut avoidant. Orang yang menghindari masalah karena tidak ada rasa respon visibility. Tidak ada rasa tanggung jawab untuk menyelamatkan, menyejahterakan rakyat yang dipimpin,” terangnya.
Mengenai statemen MWC NU Gunungpati soal keanggotaan NU Kyai Murodi, Gus Nuril juga mengkritik hal tersebut.
“Yang namanya NWC Gunungpati itu ya hanya bergerak di kalangan Gunungpati, tapi tidak menisbikan anggota-anggota NU yang hidup di 16 kecamatan di Kota Madya ini,” ucap Gus Nuril.