SEMARANG, beritajateng.tv – Di tengah suasana mencekam kerusuhan di Kathmandu, Nepal, salah satu yang paling dipikirkan oleh Tecky Afifah Santy Amartha, dosen Poltekkes Semarang, adalah keluarganya di Tanah Air.
Saat terisolasi di Hotel Himalaya dengan kepulan asap hitam dan suara ledakan yang terdengar jelas, ia berusaha menenangkan keluarganya lewat komunikasi singkat.
Meski jaringan internet tidak stabil, Tecky tetap berupaya mengirim kabar agar keluarganya tidak terlalu cemas. Pesan yang dikirimnya sederhana, hanya menyampaikan bahwa dirinya dalam keadaan aman, meskipun sebenarnya kondisi di luar hotel sangat menegangkan.
Kisah itu Tecky bagikan saat beritajateng.tv temui di Poltekkes Kemenkes Semarang pada Jumat, 19 September 2025.
“Yang paling saya pikirkan waktu itu keluarga di rumah. Saya hanya bisa kirim pesan singkat untuk menenangkan mereka, bilang kalau saya aman di hotel. Padahal, dari jendela terlihat asap hitam dan terdengar ledakan,” ungkapnya.
BACA JUGA: Sempat Trauma Saat Terjebak di Kerusuhan Nepal, Dosen Poltekkes Semarang: Suara Ledakan Sahut-sahutan
Ia menambahkan, komunikasi yang terbatas membuatnya harus menahan diri untuk tidak menceritakan detail situasi sebenarnya.
“Jaringan juga tidak selalu stabil. Jadi komunikasi hanya seperlunya, supaya keluarga di Indonesia tidak terlalu khawatir dengan kondisi di Nepal,” ujarnya.
Meski berada dalam ketegangan, dukungan dan doa dari keluarga menjadi penguat bagi Tecky untuk tetap tenang mengikuti instruksi WHO. Ia tetap berusaha menenangkan diri sambil berkoordinasi dengan berbagai pihak.