SEMARANG, beritajateng.tv – Sekolah Rakyat Terintegrasi 45 Semarang mulai menerima siswa baru tahun ajaran ini. Sebanyak 100 murid Sekolah Rakyat mengikuti tahapan awal penerimaan berupa pemeriksaan kesehatan di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Semarang pada Senin, 29 September 2025.
Kepala Sekolah Rakyat Terintegrasi 45 Semarang, Ridho Irwanto, menjelaskan bahwa tahapan awal dimulai dengan tes kesehatan, distribusi siswa ke asrama, hingga Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
“Tes kesehatan agar anak-anak dipastikan dalam kondisi sehat sebelum masuk asrama. Setelah itu mereka diarahkan ke kamar masing-masing, lalu mengikuti pengenalan lingkungan sekolah serta penyuluhan informasi dasar,” jelasnya.
Sekolah ini nantinya akan diresmikan langsung oleh Wakil Menteri Sosial RI. Ridho memastikan kesiapan sekolah dari sisi fasilitas dan tenaga pengajar.
Saat ini, di sana terdapat 19 guru serta 34 staf pendukung yang terdiri dari wali asrama, wali asuh, tenaga kebersihan, keamanan, dan dapur. Total ada 54 personel yang siaga untuk mendampingi siswa.
“Sarana-prasarana sudah lengkap, ada laboratorium, UKS, perpustakaan, hingga fasilitas makan tiga kali sehari. Semua sudah siap untuk mendukung kegiatan belajar dan kehidupan berasrama,” lanjutnya.
Kurikulum nasional, sistem asrama, dan aturan kunjungan Sekolah Rakyat
Meski mengusung sistem asrama, orang tua masih beroleh kesempatan mendampingi anak selama dua hari pertama untuk masa adaptasi.
Namun, setelah itu siswa akan mengikuti aturan kunjungan dan jadwal libur yang sudah pihak sekolah tentukan.
Jumlah siswa angkatan pertama mencapai 100 anak, terdiri dari 60 putra dan 40 putri. Jenjang pendidikan meliputi SD dan SMA, dengan masing-masing dua rombongan belajar.
“Selain pelajaran akademik, dua minggu pertama siswa akan ada pembekalan pendidikan karakter, kepemimpinan, hingga literasi. Prinsipnya, kami ingin melahirkan anak Indonesia yang berkarakter, disiplin, sehat, dan memiliki kepemimpinan kuat,” ungkapnya.