SEMARANG, beritajateng.tv – Upaya mitigasi, kesiapan personel tanggap bencana hingga langkah yang harus warga lakukan manakala menghadapi darurat kebencanan telah disiapkan di Desa Sepakung.
Sebab desa yang berada di lereng-lereng perbukitan, wilayah Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang ini menjadi salah satu desa dengan kerawan bencana longsor tinggi.
Kepala Desa (Kades) Sepakung, Ahmat Nuri mengungkapkan, Desa Sepakung merupakan satu dari 74 Desa Tanggap Bencana (Destana) di Kabupaten Semarang.
Dalam menghadapi masa peralihan musim kemarau ke musim penghujan tahun ini Desa Sepakung terus mewaspadai potensi bencana alam. Khususnya tanah longsor.
“Maka seluruh infrastruktur hingga komponen warga yang terkait dengan upaya pencegahan dan penanganan kebencanaan telah di siapkan jauh hari,” jelasnya, Senin 29 September 2025.
Dalam hal mitigasi bencana, jelasnya, dalam beberapa tahun terakhir warga desa ini telah menghentikan pola eksploitasi dan penggunaan air bersih secara berlebihan dari mata air selama 24 jam.
BACA JUGA: Warga Ungkap Detik-Detik Longsor Talut Pabrik Es Kristal di Candisari: Air Naik Gak Sampai 5 Menit
Sebagai penggantinya 1.478 kepala keluarga telah memanfaatkan jaringan air pamsimas yang ada di lingkungan mereka. Dan pola ini jauh lebih efektif dalam menekan ancaman bahaya longsor.
“Beberapa dusun di Sepakung yang dulu selalu mengalami tanah longsor, sekarang tidak lagi. Seperti Dusun Bungkah serta Dusun Gowono, sekarang jauh lebih aman,” tambahnya.
Kendati begitu, lanjutnya, antisipasi dan kewaspadaan terhadap faktor pemicu. Bahaya longsor tetap menjadi prioritas. Terlebih dengan kondisi cuaca yang sekarang semakin sulit di prediksi.