SEMARANG, beritajateng.tv – Masih berlanjutnya kasus keracunan yang dugaannya berasal dari menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Ungaran 01 mengundang keprihatinan Dewan Pendidikan Kabupaten Semarang.
Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Semarang, Joko Sriyono, menyebut penyajian MBG bagi 3 ribu lebih siswa merupakan beban berat bagi dapur SPPG.
Menurutnya, harus ada evaluasi menyeluruh terhadap program MBG. Sehingga beban SPPG tersebut dalam menyiapkan MBG harus berkurang, tak lagi 3 ribu porsi per hari.
“Paling tidak 1.500 [porsi], jangan 3 ribu lebih,” ungkapnya saat beritajateng.tv konfirmasi di SDN Ungaran 01, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Selasa, 30 September 2025.
Jika menyiapkan 3 ribu porsi lebih dengan menu lebih dari satu, kata Joko, paling tidak memasaknya pasti sejak pukul 01.00 atau 02.00 dini hari.
BACA JUGA: Puluhan Murid SDN Ungaran 01 Diduga Keracunan MBG, Siswa Alami Mual Hingga Sesak Napas
“Padahal penyajian MBG yang baik pada suhu di atas 50 derajat celsius atau di bawah 60 derajat celsius. Sementara untuk jenis puding harus di bawah 5 derajat celsius,” ungakapnya.
Dengan begitu, makanan yang tersaji tidak akan cepat basi. “Kalau masak dan menyiapkan makanannya dini hari, membagikan pagi, dan siswa makannya siang, bakteri sudah berkembang,” imbuhnya.
Sementara itu, tiap anak memiliki daya tahan tubuh serta pencernaan sendiri-sendiri. Karenanya, tutur Joko, jika MBG tidak ada evaluasi, potensi kasus keracunan semakin besar dan akan makin sering terjadi.