Jateng

Jateng Akan Terima 32 Triliun per Tahun untuk MBG, Kepala BGN: Lebih Besar dari APBD-nya Sendiri

×

Jateng Akan Terima 32 Triliun per Tahun untuk MBG, Kepala BGN: Lebih Besar dari APBD-nya Sendiri

Sebarkan artikel ini
BGN MBG
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, saat memberi pengarahan dalam acara Briefing SPPG se-Jateng di GOR Jatidiri, Kota Semarang, Senin, 6 Oktober 2025 sore. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyebut satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menerima sekitar Rp9 miliar hingga Rp10 miliar per tahun.

Berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov) yang ditampilkan dalam acara Briefing SPPG se-Jateng di GOR Jatidiri, Kota Semarang, Senin, 6 Oktober 2025 sore, jumlah SPPG per 5 Oktober 2025 sebanyak 1.596 per 5 Oktober 2025.

Adapun 1.596 itu terdiri dari SPPG mitra sebanyak 1.555, SPPG TNI 23, SPPG Polri 13, dan SPPG Pondok Pesantren 5.

“Pak Gubernur, Bupati, Wali Kota, sekalian, berapa uang yang akan masuk di Jawa Tengah dengan program makan bergizi gratis? Satu SPPG itu akan menerima antara Rp9 sampai 10 miliar per tahun, itu satu SPPG. Jadi sekarang sudah bisa dihitung di Jawa Tengah,” ujar Dadan.

Jika SPPG di Jawa Tengah sudah bertambah menjadi 3.200 SPPG, kata Dadan, maka Jawa Tengah akan menerima uang hingga Rp32 triliun dari BGN tiap tahunnya.

BACA JUGA: Ramai Kasus Keracunan MBG, Prabowo Panggil Kepala BGN untuk Menindak Lanjuti

Dadan menyebut, jumlah uang yang Jawa Tengah terima untuk program MBG, jika jumlah SPPG-nya sudah 3,2 ribu, akan melebihi APBD Jawa Tengah saat ini.

“Kalau di Jawa Tengah ada 3.200 SPPG, maka Jawa Tengah akan menerima uang dari Badan Gizi Nasional sebanyak Rp32 triliun per tahun. APBD Jawa Tengah saja itu hanya 27 triliun. Jadi uang Badan Gizi akan jauh lebih besar turun ke Jawa Tengah dibandingkan APBD Jawa Tengah itu sendiri,” tutur Dadan.

Dadan menyampaikan, 85 persen dari uang yang BGN kucurkan untuk SPPG digunakan membeli bahan baku. Sementara sisanya untuk membayar tenaga kerja di SPPG tersebut.

“Bapak ibu sekalian harus tahu, 85 persen dari uang Badan Gizi itu digunakan untuk membeli bahan baku. Bahan bakunya apa? Produk-produk pertanian. Dan 15 persen untuk apa? Untuk membayar yang bekerja di SPPG. Ini adalah aspek ekonomi yang akan beredar di daerah kita, di daerah Jawa Tengah dan DIY,” terangnya.

Singgung MBG jadi efek domino komoditas pangan, BGN ungkap satu SPPG habiskan 5 ton beras tiap bulan

Dalam kesempatan itu, Dadan juga menyinggung penyelenggaraan MBG akan menjadi efek domino terhadap produksi pertanian maupun peternakan di Jawa Tengah.

Dadan menuturkan, satu SPPG setiap bulannya membutuhkan lima ton beras. “Coba bayangkan ya, satu SPPG itu setiap bulan membutuhkan lima ton beras. Lima ton beras itu setara dengan sepuluh ton gabah kering giling. Berapa hektar? Dua hektare,” ucapnya.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan