Jateng

31 Ribu Keluarga di Jateng Terima Bantuan Air Bersih, BPBD Ungkap Tiga Daerah Kekeringan Terparah

×

31 Ribu Keluarga di Jateng Terima Bantuan Air Bersih, BPBD Ungkap Tiga Daerah Kekeringan Terparah

Sebarkan artikel ini
BPBD Jateng Air | Kekeringan Jawa Tengah | BMKG Kekeringan | ilustrasi kekeringan | Bencana Kekeringan
Ilustrasi kekeringan. (Foto: Pexels/Pixabay)

SEMARANG, beritajateng.tv – Meski sudah mulai memasuki musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih melakukan dropping air di beberapa wilayah Jateng imbas kekeringan saat musim kemarau.

Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Jateng, Muhammad Chomsul, menyebut peralihan musim tidak terjadi serempak di semua wilayah. Bahkan, kata Chomsul, saat ini masih ada beberapa wilayah yang menerima dropping air.

“Ada beberapa wilayah yang masih dropping air ya, karena memang sebaran kejadian itu tidak serempak. Jadi kalau musim penghujan biasa dimulai dari bagian selatan tengah Jawa Tengah, nanti ke arah ke timur, kemudian biasanya yang paling terakhir itu Rembang, begitu pun juga musim kemarau,” ujar Chomsul saat beritajateng.tv hubungi via WhatsApp, Minggu, 19 Oktober 2025.

Sepanjang tahun 2025, BPBD Jateng mencatat ada lebih dari 31 ribu kepala keluarga (KK) yang terdampak kekeringan dan menerima bantuan dropping air bersih.

BACA JUGA: Penuhi Kebutuhan Air Bersih Warga, Pemprov Jateng Terus Memperluas Program Desalinasi

“Akumulasi data kami ada 31 ribu lebih KK yang terdampak, yang di-support air bersih sebanyak 875 tangki, ini untuk yang dropping air. Nah, sebarannya itu berada di 20 kabupaten/kota di Jawa Tengah,” ujarnya.

Chomsul menuturkan, dampak kemarau tahun ini tidak terlalu berat. Alasannya, kata dia, kemarau tahun ini tergolong kemarau basah. Namun, Chomsul menyebut kegiatan dropping tetap dilakukan di sejumlah daerah meski intensitasnya tidak terlalu tinggi.

“Jadi dampak kemarau memang tidak begitu signifikan sebenarnya karena kita kan kemarau basah, tetapi ada 20 kabupaten/kota yang memang melakukan dropping air. Meskipun tidak intens, jadi seminggu sekali, dua minggu sekali, tapi memang ada kegiatan dropping air seperti itu,” lanjutnya.

Klaten dan Purworejo masih terima dropping air bersih, BPBD Jateng ungkap tiga daerah dengan kekeringan terparah

Meski mulanya ada 20 kabupaten/kota yang menerima bantuan, kini hanya tersisa dua kabupaten yang masih menerima dropping air bersih di Jawa Tengah, yakni Klaten dan Purworejo. Adapun tiga daerah dengan catatan dropping air bersih paling tinggi yakni Klaten, Brebes, dan Purworejo.

“Masih ada dua kabupaten yang menerima dropping, Klaten dan Purworejo. Nah, dari 20 kabupaten/kota, yang signifikan atau lumayan banyak itu Klaten, Brebes, Purworejo. Klaten sampai saat ini masih ada dropping, tapi yang lainnya sudah berapa minggu ini tidak ada informasi dropping,” imbuhnya.

Ia menyebut, saat ini dropping air bersih di Klaten tidak dilakukan rutin setiap minggu, melainkan berbasis permintaan dari masyarakat.

“Sifatnya memang pada saat ada permintaan, pastinya [dampak kemarau] enggak begitu berat, karena berdasarkan pada permintaan-permintaan yang tidak rutin gitu. Jadi dampak [kemarau] kemarin sebenarnya enggak terlalu parah di Jawa Tengah,” jelas Chomsul.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan