SEMARANG, beritajateng.tv – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah memastikan penanganan banjir di Semarang dan Demak berlangsung secara terintegrasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.
Sejumlah langkah jangka pendek hingga jangka panjang tengah dijalankan untuk mengurangi banjir yang sudah berlangsung hampir sepekan terakhir.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyebut penanganan banjir melibatkan koordinasi lintas instansi, mulai dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pemerintah daerah, hingga organisasi perangkat daerah (OPD) di wilayah terdampak.
“Bencana di Jawa Tengah kami tangani dengan koordinasi dan kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, dan kota,” ujar Luthfi saat beritajateng.tv jumpai di Soto Ayam Dargo Pak Wito Kariadi, Kota Semarang, Selasa, 28 Oktober 2025.
Ia menuturkan, Pemprov Jawa Tengah kini bergerak di tiga level penanganan banjir, yakni jangka pendek, menengah, dan panjang.
BACA JUGA: Pakar Undip Ungkap Akar Masalah Banjir Kaligawe: Bukan Pompa, Tapi Alih Fungsi Lahan di Semarang Atas
Tahap jangka pendek, kata dia, seluruh OPD dikerahkan bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi.
“Kami memastikan dapur umum berfungsi, bantuan tersalurkan, dan aktivitas masyarakat tidak terganggu, termasuk anak-anak sekolah,” jelasnya.
Luthfi menuturkan, Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Pendidikan juga terlibat dalam penanganan di lapangan. Koordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota terus berlangsung agar pelayanan masyarakat tetap berjalan selama masa tanggap darurat.
“Dinas Tenaga Kerja kita main, Dinas Pendidikan kita main, kita sinkronkan dengan kabupaten/kota,” sambungnya.
Kolam retensi Terboyo dan Sriwulan jadi solusi jangka panjang
Untuk penanganan banjir jangka menengah dan panjang, Pemprov Jawa Tengah mempercepat pembangunan dua kolam retensi besar, masing-masing di Terboyo, Kota Semarang dan Sriwulan, Kabupaten Demak.













