Jateng

Cerita Warga Trimulyo: Saat Pejabat Datang Lima Pompa Menyala, Setelah Pergi Tinggal Dua

×

Cerita Warga Trimulyo: Saat Pejabat Datang Lima Pompa Menyala, Setelah Pergi Tinggal Dua

Sebarkan artikel ini
Cerita Warga Trimulyo: Saat Pejabat Datang Lima Pompa Menyala, Setelah Pergi Tinggal Dua
Kondisi banjir di Trimulyo, Genuk, Kota Semarang. (Ellya/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Warga Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang mengeluhkan kinerja pompa air yang dinilai belum maksimal dalam mengatasi banjir yang kerap melanda wilayah mereka.

Ketua RW II Trimulyo, Sunariyo, menyebut dari lima pompa yang seharusnya beroperasi, hanya dua yang aktif setelah pejabat meninggalkan lokasi.

“Harapan dari warga ya maunya tiap tahun enggak ada banjir lagi, juga carikan solusinya,” kata Sunariyo.

Ia menjelaskan, secara geografis Trimulyo berada di dataran rendah, sehingga menjadi lokasi penampungan limpasan air dari kawasan sekitar seperti Banjardowo, wilayah timur, dan selatan. Kondisi itu menyebabkan air tidak bisa mengalir secara alami ke sungai tanpa bantuan pompa.

“Trimulyo ini desa yang paling rendah. Jadi aliran dari air dari Banjardowo, dari kawasan Terboyo, dari timur dan selatan itu limpasannya ke sini semua. Sementara air di Trimulyo harus di pompa keluar ke sungai,” kata dia.

Sunariyo yang lahir dan besar di Trimulyo mengatakan, banjir kini terjadi hampir setiap kali hujan turun. Padahal, pada masa lalu banjir tidak datang setiap tahun, meski wilayah ini di kenal sulit surut ketika tergenang.

BACA JUGA: Kepala BNPB: Dalam 3 Hari ke Depan, Banjir Semarang Ditargetkan Surut Total

“Wilayah kami ini seperti mangkuk. Air dari mana-mana masuk ke sini. Karena itu kami butuh pompa yang benar-benar bekerja optimal supaya air bisa keluar ke sungai,” jelasnya.

Ia menambahkan, warga sudah terbiasa menghadapi situasi banjir, bahkan hingga sebulan penuh. Dalam kondisi parah, aktivitas warga lumpuh total karena listrik padam dan akses jalan terputus.

“Dulu pernah banjir sampai satu bulan. Lampu mati semua, warga terisolasi. Biasanya kami minta bantuan perahu dari Damkar atau lembaga lain untuk membantu mobilitas warga,” ujarnya.

Sunariyo berharap Pemerintah Kota Semarang dapat memberikan solusi menyeluruh agar banjir di Trimulyo bisa diatasi secara permanen. Ia menilai perbaikan sistem pompa dan pengelolaan saluran air harus menjadi prioritas utama.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan