SEMARANG, beritajateng.tv – Civitas Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang melaksanakan salat ghaib dan doa bersama untuk enam mahasiswa yang hanyut saat menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal.
Kepala AUPK UIN Walisongo, Ahmad Fauzin, mengatakan bahwa dari enam mahasiswa yang hanyut, lima telah ketemu, sementara satu orang masih dalam pencarian.
“Tiga orang ditemukan di hari kejadian, kemudian hari ini dua orang lagi dari Jepara dan Gresik berhasil ditemukan. Satu mahasiswa masih dalam proses pencarian. Kami semua berdoa semoga segera ditemukan atas pertolongan Allah SWT,” jelasnya usai pelaksanaan salat ghaib di kampus pada Rabu, 5 November 2025.
BACA JUGA: Enam Mahasiswa KKN UIN Walisongo Hanyut di Sungai Kendal, Kampus: 9 Selamat Alami Trauma
Sebagai bentuk duka dan solidaritas, UIN Walisongo mengimbau seluruh civitas akademika untuk melaksanakan salat ghaib dan doa bersama bagi para korban.
“Kami mengimbau seluruh masyarakat kampus, baik yang melaksanakan salat Zuhur berjamaah maupun secara individu, untuk menunaikan salat ghaib dan berdoa bersama. Ini bentuk duka dan solidaritas kita,” tutur Fauzin.
Selain itu, pimpinan universitas juga turut menghadiri takziah ke rumah duka para korban. Rektor UIN Walisongo dijadwalkan bertakziah ke Jepara, sedangkan Dekan Fakultas Sains dan Teknologi ke Gresik.
Mahasiswa KKN UIN Walisongo dapat perlindungan asuransi jiwa
Fauzin menambahkan, seluruh mahasiswa peserta KKN telah terdaftar dalam program asuransi jiwa. Dengan demikian, bagi mahasiswa yang meninggal dunia, pihak keluarga akan mendapatkan hak sebagai ahli waris.
“Mahasiswa KKN sudah kampus daftarkan asuransi jiwa. Bagi yang meninggal, ahli warisnya akan mendapatkan hak sesuai ketentuan,” ujarnya.













