SEMARANG, beritajateng.tv – Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang masih melakukan asesmen lapangan luas lahan peertanian yang terkena serangan hama kera liar.
Hal itu guna memastikan berapa luas lahan pertanian milik para petani yang terdampak kerusakan di sejumlah wilayah di Kabupaten Semarang.
Dari data kerusakan di lapangan tersrbut nantinya akan pihaknya koordinasikan dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) terkait penanganan lebih lanjut.
“Kami terus berkoordinasi. Harapan kami akan ada upaya tindak lanjut dari BKSDA,” kata Moh. Edy Sukarno, kepala dinas terkait, di Ungaran, Selasa, 18 November 2025.
BACA JUGA: Kerusakan Ekosistem Ungaran Semarang Picu Serangan Hama Kera Liar?
Edy mengungkapkan, pihaknya menjadikan serangan hama kera liar ini sebagai salah satu program penanganan prioritas mengingat dampak kerugian yang petani alami.
“Kami pun segera menurunkan tim untuk melakukan pendataan di lapangan. Untuk luasan dan wilayah mana saja yang terdampak masih dalam pendataan,” lanjutnya.
Terkait fenomena kawanan kera liar yang kembali keluar dari hutan dan turun ke lahan pertanian meski bukan musim kemarau panjang, Edy menegaskan itu memang bisa terjadi.
Penyebab lahan pertanian warga kena serangan hama kera liar
Pasalnya, kata Edy, di dalam hutan hampir tidak ada berbagai jenis tanaman buah-buahan. Di dalam hutan mayoritas merupakan jenis tanaman atau vegetasi pelindung.













