SEMARANG, beritajateng.tv – Upaya Jawa Tengah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen pada tahun 2026 dinilai masih menghadapi tantangan besar. Saat ini, pertumbuhan ekonomi di provinsi tersebut baru berada di angka 5,37 persen.
Plt Kepala BPS Jawa Tengah, Endang Tri Wahyuningsih, menyampaikan hal tersebut dalam diskusi bertajuk Outlook 2026, Refleksi, Capaian, dan Tantangan Pembangunan Jawa Tengah yang digelar di daerah Pleburan, Kota Semarang pada Sabtu, 27 Desember 2025.
Menurut Endang, target pertumbuhan ekonomi 5,4 persen bukan perkara mudah untuk dicapai dan membutuhkan dorongan kuat dari berbagai sektor.
“Masih berproses ke arah sana, tetapi jelas tidak semudah membalikkan tangan. Untuk mencapai pertumbuhan 5,4 persen, butuh upaya ekstra dari banyak sektor,” ujarnya.
BACA JUGA: BPS Jateng Bakal Survei Dampak Program MBG, Sasar SPPG hingga Rumah Tangga
BPS Jawa Tengah menilai target tersebut cukup berat, mengingat sejumlah persoalan struktural masih membayangi, di antaranya tingkat kemiskinan yang relatif tinggi yakni sebesar 9,6 persen serta inflasi di angka 2,2 persen.
Endang menyebut, tingkat kemiskinan tertinggi di Jawa Tengah masih terkonsentrasi di wilayah Brebes dan Kebumen. Padahal, daerah tersebut juga memiliki potensi bonus demografi yang besar.
“Kita memang punya bonus demografi, bahkan paling banyak ada di Brebes. Namun, itu tidak terikuti dengan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia yang memadai. Tingkat pendidikan SD masih mendominasi hingga 67,53 persen. Bagaimana kita bisa berharap produktivitas tinggi,” jelasnya.
