SEMARANG, 6/2 (beritajateng.tv) – Tiga perempuan cantik menggelar Group Exhibition bertajuk Dealova di Tan Art Space, Tandhok Iga Bakar dan Kopi, Jalan Papandayan Semarang, Minggu (5/2/2023).
Mereka adalah Hani Santana, Dina Budjianto, dan Inanike Agusta, perupa memulainya kegiatan seninya secara otodidak yang memiliki benang merah dalam aliran lukisan.
Ketiganya memiliki benang merah sama dalam aliran abstrak, ekspreionisme dan abstrak ekspresionis mereka yang saling melengkapi dan memiliki warna masing-masing.
Bermula dari pertemuan ketiganya tahun 2022 lalu di Jakarta, tiga perempuan tangguh ini bersama Dedy Sufriadi kemudian menggagas pameran yang rencananya tak hanya di gelar di Kota Semarang, namun juga di beberapa wilayah di Indonesia.
Salah satu perupa, Hani Santana mengatakan, group exhibition ini bernama Dealova. Tema ini bertujuan agar bisa menginspirasi para wanita untuk bisa menujukkan kemampuan dan bakat yang dimiliki kepada khalayak, kepada dunia.
“Dealova adalah dewi cinta. Kita memiliki hati yang dalam yang akan kita sebarkan. Kami bertiga berharap, kemanapun kami bersinergi, bersendawa dalam dunia seni rupa ini dengan membawa cinta melalui energi pengkaryaan kita,” ujar Hani ditemui usai pembukaan pameran group exhibition Dealova di Semarang, Minggu (5/2/2023).
Hani menyebut, dalam pameran lukisan Dealova ini ada pesan cinta yang ingin disampaikan kepada masyarakat, kepada publik.
Harapannya, lanjut Hani, melalui pameran ini bisa menyebarkan semangat terutama untuk kaum wanita, dengan menghadirkan karakter, nilai lebih tinggi bahwa wanita bisa tampil dengan karyanya.
“Ini merupakan bentuk pertanggungjawaban kita sebagai seorang seniman dengan membawa karya dan menampilkannya, karya ini adalah panggilan jiwa. Seperti sekarang saya ada panggilan jiwa ke Semarang melalui pameran Dealova, ” imbuh Hani.
Dipilihnya Semarang sebagai lokasi pertama Group Exhibition Dealova adalah karena di Kota Semarang kegiatan kesenian sedang bergelora.
Senada, perupa Inanike Agusta mengatakan,jika ini merupakan pertama kalinya dirinya melaksanakan pameran di kota Semarang.
“Kami bertiga mengadakan pameran bersama yang benang merahnya sama, sama-sama seorang wanita dan sama-sama belajar seni rupa secara otodidak, tapi kami serius berkecimpung didunia seni ini,” terang Inanike, dara kelahiran Salatiga 13 Juni 1986 ini.