SEMARANG, beritajateng.tv – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo beberapa waktu belakangan ini ramai mendapat kritik tajam dari berbagai kalangan usai sikapnya menolak Timnas Israel. Hal tersebut membuat elektabilitas Ganjar Pranowo mengalami penurunan, Jumat (7/4/2023).
Turunnya elektabilitas Ganjar Pranowo karena banyak pihak yang menyayangkan sikap Gubernur Jawa Tengah tersebut. Seolah memberi kesan penolakan tersebut terjadi pada saat injury time (last minute).
Sebelumnya, Ganjar Pranowo mengaku bahwa penolakan terhadap Timnas Israel merupakan sikap bersama dari partai yang menaunginya, PDI Perjuangan. Hal tersebut membuat elektabilitas Ganjar Pranowo semakin menurun karena memberi kesan lebih memilih partai daripada suara rakyat.
Ia juga berdalih bahwa penolakan Timnas Israel mengikuti konstitusi dan menghormati sejarah. Tidak ada pengibaran bendera, menyanyikan lagu kebangsaan, dan atribut lain yang menunjukkan adanya hubungan dengan Israel.
Adanya beberapa pejabat negara yang menolak Israel ke Indonesia membuat FIFA memutuskan untuk membatalkan status tuan rumah Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Adanya penolakan terhadap Timnas Israel tersebut berdampak pada elektabilitas Ganjar Pranowo dalam survei Merdeka Institute for Public Opinion Survey (MIPOS).
Peneliti MIPOS, Yuyun Andriani, menjelaskan bahwa penolakan Ganjar Pranowo terhadap kehadiran Timnas Israel menimbulkan sentimen negatif dan kritik tajam, terutama dari penggemar sepak bola tanah air.
“Salah satu temuan menarik dalam survei MIPOS kali ini adalah fenomena anjloknya elektabilitas Ganjar Pranowo,” ujar Yuyun saat merilis survei lembaganya, Rabu (5/4/2023).
Elektabilitas Ganjar Pranowo Lebih Rendah daripada Prabowo
Ia juga menambahkan bahwa mayoritas masyarakat kecewa dan marah atas penolakan (75,2 persen) Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah) dan I Wayan Koster Gubernur Bali) terhadap kehadiran Timnas Israel.