SEMARANG, beritajateng.tv – Berziarah kubur merupakan salah satu ritual yang awalnya haram lalu dibatalkan (manshukh) oleh Rasulullah. Ziarah kubur justru menjadi anjuran (sunah). Tentunya saat berziarah harus memerhatikan adab ziarah kubur.
Salah satu ibrah dari adab ziarah kubur ini yakni mengingatkan pada orang-orang yang telah meninggal. Mengingat kematian membuat orang lebih waspada dalam menjalankan hidupnya. Selain itu, tidak mudah terbelenggu dalam gaya kehidupan yang tidak baik. Rasulullah bersabda dalam haditsnya:
كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُزَهِّدُ فِي الدُّنْيَا وَتُذَكِّرُ الْآخِرَةَ
“(Dulu) Aku melarang kalian berziarah kubur, maka (sekarang) berziarahlah kalian ke kuburan, sesungguhnya ziarah kubur membuat kalian zuhud di dunia dan mengingatkan kalian pada akhirat.” (HR. Ibnu Majah).
Adab Ziarah Kubur: Bukan Sebatas Berkeliling
Hal yang harus kita lakukan saat menziarahi kubur yakni mendoakan orang yang berada dalam kubur. Doa dan zikir peziarah dengan niat pahalanya untuk orang yang telah meninngal akan sampai pada mayit (orang meninggal). Seperti yang termaktub dalam kitab Al-Adzkar:
قال النووي في الأذكار أجمع العلماء على أن الدعاء للأموات ينفعهم ويصلهم ثوابه اه روي عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال ما الميت في قبره إلا كالغريق المغوث بفتح الواو المشددة أي الطالب لأن يغاث ينتظر دعوة تلحقه من ابنه أو أخيه أو صديق له فإذا لحقته كانت أحب إليه من الدنيا وما فيها