SEMARANG, beritajateng.tv – Hari raya Waisak resmi jatuh pada 4 Juni 2023 mendatang. Meskipun begitu, masih banyak masyarakat yang bingung oleh sejumlah kalender yang menuliskan hari raya Waisak jatuh pada Sabtu, 6 Mei 2023.
Selain penegasan oleh Dirjen Bimas Buddha Supriyadi melalui laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), Kepala Wihara Tanah Putih Kota Semarang, Bhikku Cattamano MT juga membenarkan bahwa hari raya suci umat Buddha ini akan jatuh pada 4 Juni 2023.
“Benar, di tanggal 4 Juni nanti ada upacara detik-detik Waisak di Wihara Tanah Putih. Ada puja (persembahyangan) menjelang Waisak, kemudian detik-detik menyambut Waisak, dan ada uraian pesan-pesan Dhamma (kebenaran),” papar Bhikku Cattamano kepada awak beritajateng.tv usai menghadiri Halal Bi Halal Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah (Jateng), Kamis (4/5/2023).
Hari raya Waisak memang jatuh pada bulan Juni, namun rangkaian persiapan dalam menyambut hari yang merupakan peringatan kelahiran, pencerahan, sekaligus kematian Sang Buddha Siddharta Gautama ini telah berlangsung sejak Rabu (3/5/2023) oleh Bhikku di Wihara Tanah Putih.
Bhikku Cattamano menuturkan bahwa Wihara Tanah Putih menggelar sebulan pendalaman Dhamma (SPD). Adapun kegiatan SPD tersebut merupakan ajakan kepada umat Buddha untuk melakukan penghayatan terhadap ajaran-ajaran Dhamma.
“Di situ umat Buddha diajak untuk mempraktikkan Dhamma, salah satunya adalah Atthasila. Kalau saudara-saudara Muslim itu Atthasila sama seperti puasa, akan tetapi kami tidak makan sampai lewat tengah hari sampai besok,” paparnya.
Sambut Hari Raya Waisak, Umat Buddha Berlatih Puasa
Kepala Wihara Tanah Putih tersebut juga menuturkan alasan di balik Atthasila yang berlangsung dalam penghayatan ajaran Dhamma sebulan penuh tersebut.
“Kalau kita terlalu banyak makan, susah bisa berlatih meditasi, lebih mudah ngantuk, lewat tengah hari para Bhikku tidak makan. Khusus menyambut Waisak, umat punya latihan puasa untuk itu,” imbuhnya.