SEMARANG, beritajateng.tv – K-Pop atau Korean Pop memang tak akan pernah habis menjadi bahan perbincangan. Memiliki penggemar dari seluruh negara di dunia, eksistensi K-Pop terus melejit hingga saat ini, tak terkecuali di Indonesia. Bahkan, ada banyak komunitas K-Pop, salah satunya di Semarang.
Semarang sebagai salah satu kota besar di Indonesia juga tak luput dari demam K-Pop atau K-wave ini. Tidak hanya itu, komunitas K-Pop yang mewadahi penggemar dari berbagai idol grup di Kota Atlas ini terus bertambah.
Founder Antariksa Project Riski Mardiani bercerita kepada awak beritajateng.tv terkait perjalanannya hingga berhasil membangun komunitas K-Pop yang cukup besar di Kota Semarang ini.
Siapa yang sangka jauh sebelum Antariksa Project ini berdiri tahun 2020 silam, ia sudah mulai membuat event kecil secara mandiri sejak tahun 2018.
Dengan ramah, alumni Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro ini bercerita bahwa ia mulanya hanya menitipkan freebies (pernak-pernik K-pop buatan penggemar yang diberikan secara cuma-cuma) lewat usaha food and beverage di Kota Semarang.
“Sistemnya saat itu nitip freebies aja di kafe-kafe, kalau ada ulang tahun K-Pop idol ya support lewat freebies aja. Waktu itu belum berani buat gathering atau pertemuan gitu,” ungkapnya, Sabtu 06 Mei 2023.
Bermula dari menitipkan pernak-pernik khas K-Pop, Riski mulai memberanikan diri untuk bekerja sama dengan kafe atau collaborative space. Uniknya, ia rela merogoh kocek pribadinya untuk menyiapkan freebies tersebut.
Di tahun 2020, ia memutuskan untuk membuat komunitas K-Pop yang bertajuk Antariksa Project. Disinggung mengenai asal usul nama komunitasnya, ia mengaku bahwa Antariksa bermula dari nama akun twitternya yakni spacerangers.
“Selain itu aku juga suka Buzz dari Toy Story kan. Terus dapat usulan dari temab kalau namain aja Antariksa, ya kaya jadi zona untuk bermain atau learning gitu,” paparnya dengan ramah kepada awak beritajateng.tv.
Komunitas K-Pop Jadi Wadah Kreativitas
Tak hanya sekadar untuk bersenang-senang, komunitas yang rutin mengadakan event seperti menonton konser online bersama atau Norabaeng ini berdiri atas kesadaran Riski terhadap penggemar K-Pop yang kerap kali mendapat stigma buruk.