SEMARANG, beritajateng.tv – Kasus kecelakaan Kereta Api (KA) Brantas dengan truk trailer di perlintasan sebidang Jalan Madukoro, Kota Semarang beberapa waktu lalu menjadi pembelajaran penting. Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) pun angkat bicara.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Aptrindo, Agus Pratiknyo meminta kepada pengusaha truk untuk memberikan pemahaman dan edukasi terhadap sopir. Pasalnya, kejadian nahas itu terjadi ta lepas dari sopir truk bernama Heru Susanto yang kurang pemahaman.
Agus menilai, kecelakaan di jalan raya merupakan bagian dari risiko pengusaha angkutan barang yang tak terhindarkan. Walau begitu, pihaknya mengaku sangat terkejut dengan kejadian dan perkembangan kasus yang masih berjalan hingga detik ini.
BACA JUGA: Tabrak Truk Trailer Hingga Meledak, Begini Kronologi Kecelakaan KA Brantas di Semarang
“Kedepannya, kami sudah berikan imbauan kepada kawan-kawan asosiasi, terutama pengusaha, yang harus paham akan jalur-jalur yang boleh untuk lintasan truk. Termasuk mengenai halangan-halangan yang ada,” tutur Agus, Senin 24 Juli 2023.
Pihaknya meminta seluruh pengusaha truk untuk mengedukasi sopir mengenai trailer yang mereka bawa dan kondisi medan atau geografis yang akan dilalui.
Aptrindo gandeng KNKT edukasi sopit truk
Menurutnya, hal ini bertujuan agar para pengemudi mengetahui jenis kendaraan dan tipe-tipe atau jalan kelas mana saja yang boleh dilalui ketika akan melintas untuk mengantarkan barang muatan.
“Para pengurus jangan hanya asal perintahkan sopir tanpa memberi pengetahuan jalannya. Begitu juga para pengemudi, harus tahu kendaraan yang mereka pegang, layak jalan apa tidak? Apakah melewati jalan sesuai kelasnya? Harus paham,” tegasnya.