SEMARANG, beritajateng.tv – Transportasi umum menjadi hal penting yang menyokong akses pendidikan. Di sepanjang jalan Kokrosono, Semarang Utara, terdapat empat sekolah. Namun, tak ada akses feeder Bus Raya Terpadu (BRT) yang melintas di jalan tersebut.
Keempat sekolah tersebut di antaranya SMKN 10 Semarang, SMAN 4 Semarang, SMPN 25 Semarang, dan SMK Pelayaran Wira Samudera.
Nihilnya feeder BRT yang melintas tentu membuat siswa kesulitan. Pantauan beritajateng.tv, ramai siswa SMKN 10 Semarang membawa sepeda motor pribadi menuju sekolah. Hal ini pun menjadi problem dilematis bagi pihak sekolah.
“Kebanyakan bawa motor sendiri, ya. Kita sebetulnya ingin mengurangi anak-anak kelas 10 membawa sepeda motor, karena secara usia dia belum boleh, belum punya SIM. Kita sebetulanya ingin buat aturan tidak boleh, cuma karena belum ada angkutan, susah saya kalau itu belum diterapkan,” ujar Kepala SMKN 10 Semarang, Ardan Sirodjuddin saat ditemui beritajateng.tv, Kamis, 27 Juli 2023.
Menurut pengakuan Ardan, pihaknya telah mengirimkan surat ke cabang Dinas Pendidikan terkait untuk pengadaan jalur feeder BRT. Setahun sudah berlalu, namun SMKN 10 Semarang tak kunjung mendapat kepastian.
BACA JUGA: Trans Semarang Siapkan Layanan Malam di BRT Koridor 1
Baru SMKN 10 Semarang yang kirim surat pengadaan jalur feeder BRT
Pantang menyerah, Ardan menyebut ia akan mengirimkan surat lagi kepada instansi bersangkutan. Sepengetahuannya, dari empat sekolah itu hanya SMKN 10 Semarang yang baru mengirimkan surat.
“Ingin mengajukan lagi, ayo kirim surat bareng-bareng biar suara kita (tiga sekolah lainnya di Jalan Kokrosono) ini terealisasi. Rencana akan kirim surat lagi ke Dinas Pendidikan, meminta ada feeder BRT masuk sehingga ada yang masuk ke jalan Kokrosono,” paparnya.
Ia pun menyinggung jalan Madukoro yang tak berdiri sekolah namun memiliki rute feeder BRT yang melintas.