Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

Belum Gelar Operasi Pasar Imbas Lonjakan Harga Beras, Disperindag dan Bulog Jateng Pastikan Stok Tetap Aman

×

Belum Gelar Operasi Pasar Imbas Lonjakan Harga Beras, Disperindag dan Bulog Jateng Pastikan Stok Tetap Aman

Sebarkan artikel ini
stok beras Jateng
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah Ratna Kawuri saat ditemui usai pengarahan Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Jumat, 7 September 2023. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah, Ratna Kawuri belum dapat memastikan operasi pasar di tengah lonjakan harga beras yang kian meroket.

Menurutnya, penentuan operasi pasar bukan hanya oleh pihaknya saja. Bagi Ratna, hal itu juga harus melibatkan Dinas Ketahanan Pangan dan Badan Pangan Nasional (Bapanas).

“Operasi pasar pasti ada perhitungan ya, terutama tidak hanya di Disperindag. Dari Dinas Ketahanan Pangan juga ada, karena kalau operasi pasar aturan utama dari Bapenas,” ujar Ratna saat ditemui di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kamis, 7 September 2023.

Meskipun begitu, Ratna memastikan stok beras di Jateng tergolong aman. Menurutnya, masyarakat tak perlu khawatir akan terjadi kelangkaan beras di pasaran.

“Tetapi kalau bicara stok, laporan dari Bulog kemarin itu masih cukup aman untuk stok. Paling tidak sampai tiga bulan.” tandasnya.

BACA JUGA: Ironi Provinsi Jateng, Dapat Julukan Lumbung Padi Tapi Tak Bisa Tentukan Harga Beras Sendiri

Stok beras Jateng capai ratusan ribu ton

Dihubungi secara terpisah, Pimpinan Wilayah Perum Bulog Jateng, Akhmad Kholisun menyebut, stok beras yang tersedia di wilayahnya saat ini sebanyak 203.851 ton. Ia meyakini jumlah itu bakalan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga awal tahun 2024 mendatang.

“Ini terdiri dari stok operasional dan PDP dari empat cabang yakni Semarang, Pati, Surakarta, dan Pekalongan. Stok ini cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran Bulog Jateng selama 6 bulan ke depan atau sampai awal tahun 2024,” ucap Kholisun saat beritajateng.tv hubungi melalui sambungan WhatsApp, Kamis, 7 September 2023 sore.

Kholisun menyebut, kebutuhan penyaluran Bulog terdiri dari Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), cadangan bencana alam, dan program bantuan pangan. Menurutntya, SPHP sudah mulai sejak Januari 2023 dan akan berlangsung hingga Desember 2023.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan