Scroll Untuk Baca Artikel
Politik

Soroti Ambisi Cak Imin Kalahkan PDIP di Jateng, Pengamat: Meski Sulit Tapi Partai Banteng Harus Hati-Hati

×

Soroti Ambisi Cak Imin Kalahkan PDIP di Jateng, Pengamat: Meski Sulit Tapi Partai Banteng Harus Hati-Hati

Sebarkan artikel ini
ganjar nasional | Ganjar Azan | PKB PDIP | Prabowo-Gibran PDI Perjuangan | Jokowi PDI Perjuangan | Jokowi Debat | Ganjar-Mahfud | Presiden Jokowi | Ganjar Jateng
Pengamat politik sekaligus dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro (Undip), Wahid Abdulrahman. (Foto: Dok. Pribadi)

SEMARANG, beritajateng.tv – Optimisme Bacawapres Koalisi Perubahan sekaligus Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, dalam menaklukan PDI Perjuangan (PDIP) di Jawa Tengah mendapat sorotan.

Pengamat politik Universitas Diponegoro (Undip), Wahid Abdulrahman, menilai pernyataan Muhaimin itu merupakan tantangan yang diberikan untuk struktur PKB di Jawa Tengah. Dosen Ilmu Pemerintahan FISIP Undip itu pun menyinggung kompetisi antara PDI Perjuangan dan PKB sejak Pemilu 1955 lalu.

“Sejarahnya kan sejak Pemilu 1955, kemudian Pemilu pascareformasi sampai Pemilu 2019 kemarin antara PDI Perjuangan dan PKB selalu berkompetisi. Meskipun kemudian rentangnya semakin besar ya, margin kekalahan PKB di tahun 2019 kemarin,” ujar Wahid saat beritajateng.tv hubungi, Jumat, 6 Oktober 2023.

Baginya, pernyataan Muhaimin akan menjadi mesin penyemangat untuk memenangkan partai usulan PBNU tersebut.

“Ini bisa jadi penyemangat (untuk PKB Jateng). Bisa tidak kira-kira, minimal samalah perolehan suaranya atau kalaupun kalah, kalahnya tidak terlalu telak,” sambung Wahid.

BACA JUGA: Cak Imin Ingin Taklukan Kandang Banteng, Bambang Pacul: Saya Khawatir PKB Kaget Terserang Balik

Anggap PKB sulit geser PDIP di Jateng

Meskipun begitu, Wahid menilai PKB sulit menggeser PDIP sebagai pemenang di Jateng. Namun, Wahid menyebut tak menutup kemungkinan bagi partai tersebut untuk mengurangi margin perolehan suara yang timpang di Jateng.

“2019 lalu lumayan besar selisih rentang suaranya kalau dikonversikan ke kursi, apalagi dalam konteks Pilpres. Provinsi Jateng, Jabar, Jatim kan kunci kemenangan. Sementara kalau Anies-Cak Imin mau menang, salah satu kelemahannya Jateng dan Jatim,” paparnya.

Oleh sebab itu, Wahid menilai pernyataan Muhaimin itu sebagai bukti konkret bahwa ia tak main-main ingin meraup perolehan suara di Jawa Tengah. Hal itu baginya terbukti dengan kunjungan Anies-Muhaimin yang semakin sering ke Jawa Tengah.

“Kalau Jatim, mungkin Cak Imin punya historis yang lumayan daripada Jateng, sekarang kunjungan Cak imin dan anies ke Jateng kan cukup masif,” bebernya.

Meningkatnya perolehan suara PKB dari Pemilu ke Pemilu tak menjamin dapat membuat partai banteng itu kalah telak. Pasalnya, lanjut Wahid, kekuatan PDI Perjuangan juga semakin meningkat seiring dengan berjalannya waktu. Namun, Wahid menyebut PDI Perjuangan hendaknya tak boleh menyepelekan ancaman dari PKB.

“Tentu Itu warning bagi PDI Perjuangan bahwa kali ini PKB mau lebih serius, karena ada situasi yang paralel. Kalau (PDI Perjuangan) menang kan mereka menang hattrick, ada Pileg, Pilpres, dan Pilgub. Yang mau disasar (Muhaimin) kan di sana,” bebernya.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan