YOGYAKARTA, 23/3 (BeritaJateng.tv) – Komitmen Pemkab Blora untuk membangkitkan potensi muda sebagai pengelola pertanian dan peternakan masa depan diwujudkan dengan mengirimkan sejumlah pemuda daerah untuk mengikuti pelatihan peternak milenial ke Yogyakarta.
Tidak main-main, pelatihan peternak milenial ini menghadirkan narasumber Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU., ASEAN. Eng., seorang Guru Besar UGM Yogyakarta sekaligus mantan Dekan Fakultas Peternakan UGM. Pelatihan berlokasi di Bengkel Sapi Kalijeruk, Sleman, Yogyakarta, Selasa (22/3/2022) kemarin.
Yang dikirimpun bukan sembarang pemuda. Namun berbagai pemuda pemudi calon petani dan peternak milenial dari sejumlah Kecamatan yang memang ingin pulang kampung untuk bersama-sama ikut membangun sektor pertanian dan peternakan di Kabupaten Blora.
Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, drh. R. Gundala Wijasena, MP., menyampaikan bahwa jumlah pemuda yang mengikuti pelatihan peternak milenial sejumlah 17 orang dari beragam latar belakang.
“Untuk tahap ini ada 17 peserta yang kita kirim ke Prof. Ali Agus dalam rangka mengikuti pelatihan peternak milenial. Harapannya kedepan mereka semakin mantap untuk ikut terjun menjadi peternak di daerah,” ucap Gundala Wijasena.
Bupati H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., dan Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, ST., MM., pun kemarin turut hadir dalam pembukaan pelatihan di Bengkel Sapi Kalijeruk sebagai bentuk dukungan kuat kepada para pemuda Blora ini. Keduanya bahkan nampak mengikuti sesi materi pembuka dari Prof. Ali Agus, dan sempat ikut berkeliling ke kandang sapi.
“Ya, kemarin kita kawal langsung 17 adik adik kita untuk mengikuti pelatihan peternak milenial di bengkel sapi milik Prof. Ali Agus, diaspora asli Blora yang kini sukses menjadi guru besar peternakan UGM. Kita ingin mereka kedepan bisa menjadi para peternak muda yang mampu membangun sektor peternakan sapi maupun kambing di Blora. Mengingat saat ini jumlah populasi sapi kita terbesar di Jawa Tengah,” ujar Bupati Arief.
“Ini sebagai wujud komitmen kita untuk membangun SDM daerah berdasarkan potensi wilayah. Apalagi industri pangan baik pertanian maupun peternakan ini memiliki masa depan yang cerah di tengah gerusan teknologi. Semaju apapun teknologi, kebutuhan pangan terus meningkat seiring bertambahnya populasi penduduk dunia,” sambung Bupati.