SEMARANG, beritajateng.tv – Korban Palestina kabarnya telah mencapai 3.478 akibat serangan besar dari Israel di Gaza. Sejak operasi Hamas, lebih dari 1.400 warga Israel tewas.
Pada Rabu (18/10/2023), Israel mengumumkan bahwa mereka akan membuka pintu bagi Mesir untuk memberikan bantuan kemanusiaan terbatas ke Jalur Gaza. Hal ini pun mereka izinkan setelah memblokade jalur tersebut selama 10 hari.
Perang antara Israel dan Hamas dalam dua pekan terakhir ini memang sengit. Bahkan, serangan mereka sudah menyita perhatian warga dunia. Apalagi baru-baru ini, terdapat ledakan besar di rumah sakit yang menewaskan ratusan orang di Gaza.
Atas terjadinya hal tersebut, pengumuman untuk mengizinkan pasokan air, barang, makanan dan lainnya datang. Infonya, rumah sakit itu bernama Al-Ahli di Kota Gaza.
Kejadian peledakan rumah sakit itu membawa kemarahan banyak pihak di seluruh dunia, salah satunya adalah pemimpin Arab yang juga menuding Israel untuk bertanggung jawab atas hal tersebut.
Adapun peledakan rumah sakit di Gaza yang terjadi pada Selasa, 16 Oktober 2023 itu membuat Pejabat Hamas di Gaza menyalahkan serangan udara di negara Yahudi itu.
Bantuan akan berhenti jika Hamas ambil alih
Melansir dari Antara, Kamis 19 Oktober 2023, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengatakan bahwa Presiden Mesir setuju untuk membuka perlintasan dan memungkinkan rombongan awal dari 20 truk membawa bantuan kemanusiaan.
Ia juga menegaskan bahwa jika Hamas mengambil alih bantuan itu, maka bantuan akan berhenti. Perkiraannya, bantuan akan segera tersalurkan pada hari Jumat, hal ini disampaikan oleh pejabat Gedung Putih.
BACA JUGA:Serangan Israel Terhalang Badai Pasir, Invasi ke Jalur Gaza Diundur
“Israel sudah banyak dikorbankan, tetapi kenyataannya mereka memiliki kesempatan meringankan penderitaan orang-orang yang tidak punya tempat tujuan. Itu lah yang harus mereka lakukan,” kata Biden.
“Jika Hamas menyita bantuan atau tidak membiarkan bantuan itu masuk, maka semuanya akan berakhir,” lanjut Biden.
Biden mengaku sudah sangat blak-blakan ketika berbicara mengenai perlunya mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, saat bertemu dengan Netanyahu kemarin pagi.