SEMARANG, beritajateng.tv – Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) jenjang sekolah dasar (SD) di Kota Semarang, berlangsung pada 23-26 Oktober 2023. Dinas Pendidikan Kota Semarang mengklaim pelaksanaan ANBK gelombang pertama lancar.
Kasi Kurikulum dan Penilaian SD Dinas Pendidikan Kota Semarang Agus Sutrisno menjelaskan, ANBK merupakan pengganti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) berdasarkan Permendikbud nomor 43 tahun 2019. Salah satu perbedaan yang mencolok antara keduanya ialah ANBK tidak lagi menentukan kelulusan siswa.
Agus menambahkan, ANBK sendiri merupakan evaluasi Kemendikbud dalam meningkatkan mutu pendidikan. Sementara itu, untuk jenjang SD, ANBK terdiri dari tiga instrumen, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar), dan Survei Karakter.
“Sudah tidak ada lagi Ujian Nasional, menjadi ANBK. Hasil ANBK sampling di masing-masing satuan pendidikan untuk SD ada 30 siswa dan 5 cadangan yang mengerjakan, dan itu terpilih oleh sistem dari pusat. Intinya hasil ANBK tidak ada pengaruhnya pada nilai individu anak-anak di rapot,” jelas Agus Sutrisno melalui sambungan telepon, Jumat 27 Oktober 2023.
Agus menyebut, sebanyak 504 SD baik negeri maupun swasta mengikuti UNBK kali ini dengan jumlah peserta dari siswa kelas 5 mencapai 14.252. Nantinya, hasil dari seluruh proses pelaksanaan ANBK adalah rapot mutu pendidikan, yang akan terbit di tahun 2024.
Keterbatasan sarpras, ANBK dilaksanakan dalam beberapa sesi
Di sisi lain, Agus menyebut penyelenggaran ANBK pada gelombang 1 tergolong lancar. Hanya saya, terdapat beberapa kendala yang masih pihaknya temui. Salah satunya adalah koordinasi lintas instansi.
“Contoh gangguan jaringan, khususnya di PLN, jauh-jauh hari kami sudah berkirim surat ternyata di daerah kabupaten/kota termasuk Kota Semarang ada perawatan jaringan pemangkasan pohon. Akhirnya kami komunikasikan lagi, kami bersurat untuk mohon jangan ada pemadaman selama siswa di Kota Semarang melaksanakan ANBK,” jelasnya.