SEMARANG, beritajateng.tv – Menjadi seorang pengajar di lingkungan baru bahkan luar negeri tentu menyimpan segudang pengalaman unik dan seru. Hal inilah yang dirasakan mahasiswa Prodi PGPAUD FIPP Unnes, Cindy Septyana Lestari saat melaksanakan kegiatan magang di Sanggar Belajar Segambut, Malaysia.
Cindy, sapaan akrabnya, terpilih untuk mengikuti kegiatan magang merdeka ke Malaysia yang diinisiasi oleh pihak kampus. Selama sebulan penuh, tepatnya mulai tanggal 1 hingga 29 Oktober, Cindy bersama dua rekannya yaitu Salsabila Rizqi R.A dan Nidaa Fauziyyah P.N berkesempatan untuk mengajar anak-anak keturunan Indonesia yang ada di wilayah Segambut.
Berbeda dari sekolah umumnya, Sanggar Belajar Sagambut sendiri merupakan sekolah nonformal di bawah pengelolaan dari Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Siswanya terdiri dari anak-anak keturunan Indonesia yang dilahirkan dari para pekerja imigran Indonesia atau dari orang tua campuran.
“Anak-anak di Sanggar Belajar Segambut lahir tanpa dokumen yang lengkap. Jadi mereka memang nggak bisa daftar pendidikan yang formal di Malaysia. Sehingga dari pihak KBRI menyediakan Sanggar Bimbingan Segambut ini, dan yang mendirikan namanya Pak Sholeh,” jelas Cindy kepada beritajateng.tv, Rabu 15 November 2023.
Lantaran merupakan sekolah nonformal, range usia siswanya di Sanggar Belajar Segambut beragam. Mulai dari 2,5 tahun hingga paling tua 15 tahun.
Sebulan mengajar mereka, Cindy mengaku tak jarang menemui kendala. Paling banyak karena adanya perbedaan bahasa dan budaya.