JAKARTA, beritajateng.tv – Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mengaku tidak puas dengan jawaban Prabowo Subianto terkait penyelesaian kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat di masa lalu.
“Tidak (puas). Orang saya tidak mendapatkan jawaban,” ujar Ganjar saat wawancara eksklusif di kediamannya, Jalan Taman Patra Raya, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu, 13 Desember 2023.
Ganjar mengatakan ia berkomitmen menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu. Hal tersebut menurutnya penting agar siapa pun kandidat yang mengikuti pemilu di periode berikutnya tidak dikaitkan dengan kasus HAM lagi.
“Kan tugas kami menyelesaikan. Menyelesaikan itu ada yang suka, ada yang tidak, tapi mesti diselesaikan,” tuturnya.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menegaskan bahwa pertanyaan yang ia ajukan itu bukan untuk mendiskreditkan pihak tertentu.
“Nah, sekarang karena tidak ada (jawaban), dikira itu tendensius, tidak,” ungkap Ganjar.
Oleh karena itu, Ganjar berharap agar Prabowo bisa menjawab pertanyaannya mengenai kasus pelanggaran HAM masa lalu.
“Tapi karena tidak menjawab, it’s okay. Ini akan keluar terus karena tidak pernah ada keputusan,” tegasnya.
Pertanyaan Ganjar soal kasus HAM kepada Prabowo dalam debat capres
Adapun dalam debat perdana capres di Kantor KPU RI, Ganjar sempat bertanya ke Prabowo mengenai komitmennya untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu jika terpilih di Pilpres 2024.
Ganjar menyebutkan terdapat 12 kasus pelanggaran HAM berat mulai dari peristiwa 1965-1966, peristiwa Talangsari 1989 hingga peristiwa Wamena 2003.