Scroll Untuk Baca Artikel
Indepth

Soroti Revitalisasi Kali di Semarang, Pegiat Sejarah Ungkap Masalah Ini

×

Soroti Revitalisasi Kali di Semarang, Pegiat Sejarah Ungkap Masalah Ini

Sebarkan artikel ini
revitasliasasi kali semarang
Kali Semarang yang hendak direvitalisasi oleh Pemerintah Kota Semarang. (Ellya/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Pegiat sejarah asal Kota Semarang, Yogi Fajri turut menyoroti revitalisasi kali Semarang yang rencananya akan menyediakan akses perahu wisata untuk pengunjung. Ia menyebut, eksistensi kali Semarang, sejak jaman dahulu memang sebagai urat nadi perekoniman Kota Atlas tersebut.

Kepada beritajateng.tv, pihaknya mengungkap bahwa pemukiman di Kota Semarang pada saat itu memang tumbuh di sekitar kali. Sehingga, pihaknya meyakini berdasarkan fakta historis, kali Semarang memang membawa pengaruh yang sangat kuat.

“Jika dilihat dari peta-peta kuno yang muncul sejak 1695 keluaran Belanda, pemukiman tumbuh di sepanjang kali Semarang. Ada toponim (penamaan wilayah) seperti Darat yang mana dahulu merupakan tempat para pendatang dari luar Semarang yang menggunakan perahu pertama kali mendarat,” ungkapnya kepada beritajateng.tv, Minggu 4 Februari 2024.

BACA JUGA: Terungkap Rencana Pemerintah Kota Hidupkan Kembali Kali Semarang untuk Jalur Perahu Wisata

Tak hanya wilayah Darat, Yogi menyebut ada beberapa daerah lain seperti Kampung Pabean di Kota Semarang yang turut memiliki sejarah di balik penamaannya sekaligus hubungan dengan kali Semarang.

“Ada Kampung Pabean, di sana para pedagang sebelum memasuki kali Semarang harus membayar pajak. Kemudian Kampung Boom Lama, Sebandaran, Sekayu, Bedagan, dan lain-lain, itu mengikuti alur Kali Semarang,” jelasnya.

Adapun daerah tersebut, lanjut Yogi, kemudian menjadi cikal bakal basis VOC yang menjelma di Kawasan Kota Lama Semarang.

“Kawasan Kota Lama itu juga sekarang lokasinya berada di tepi Kali Semarang,” sambungnya.

Level air untuk perlintasan perahu

Kendati memiliki nilai historis yang begitu besar, pengaktifan kembali kali Semarang untuk dilewati perahu wisata bagi Yogi memerlukan pertimbangan mendalam. Secara spesifik, Yogi menyoroti wacana peningkatan level air untuk keperluan perlintasan perahu wisata.

“Sangat menarik idenya, tetapi perlu dilihat juga possibility (kemungkinan) yang ada. Apakah saat kali Semarang level airnya dinaikkan supaya bisa dilalui perahu nantinya akan berdampak pada area sekitarnya atau tidak,” tegasnya.

Lantaran, ujar Yogi, Kota Semarang ini memiliki land subsidence (penurunan tanah) yang bervariasi di beberapa titik.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan