SEMARANG, beritajateng.tv – Pengamat politik dari Unika Soegijapranata, Andreas Pandiangan mengatakan, pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2024 akan banyak dipengaruhi oleh pembentukan kabinet nantinya.
Apalagi, jika Mahkamah Konstitusi (MK) telah secara resmi menetapkan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 – 2029.
“Dibanding 5 tahun lalu, Pilgub akan ada semacam efek dari koalisi Pilpres kemarin yang membuat akan lebih ketat persaingan di antara partai-partai pengusung koalisi Pilpres,” katanya saat beritajateng.tv hubungi, Sabtu, 30 Maret 2024.
Andreas menyebut, masing-masing partai otomatis memiliki tokohnya tersendiri. Partai-partai besar akan memiliki ambisi untuk mengusung kadernya sebagai calon gubernur (cagub).
Meskipun nantinya, kata Andreas, belum tentu partai akan mengusung kader atau pimpinannya. Melainkan, tokoh non partai dengan dukungan kuat juga berpeluang maju sebagai cagub.
“Masih terlalu jauh kita bisa memprediksi. Tapi yang bisa saya lihat, akan terjadi persaingan ketat di antara partai-partai sepanjang koalisi Pilpres masih mewarnai kondisi pencalonan, bahkan sampai nanti pemungutan di 27 November 2024,” tambah Andreas.
BACA JUGA: Soal Pilgub Jateng, Pengamat Sebut Kandidat Tak Cukup Jika Hanya Modal Populer Saja
Sementara itu, Andreas menyebut, meski pemerintahan atau kabinet terpilih baru berjalan pada Oktober nanti, namun hal tersebut akan mempengaruhi bagaimana konsolidasi partai politik. Apalagi, kasak-kusuk calon menteri mulai terasa, baik di koalisi pemenang maupun oposisi.