SEMARANG, beritajateng.tv – Tak hanya di Jepang dan berbagai negara maju lainnya, tren generasi muda yang menunda pernikahan juga terjadi di Indonesia. Tampak tak lagi menjadi prioritas, angka pernikahan di Indonesia terus menurun ke titik terendah dalam satu dekade.
Berdasarkan data yang Badan Pusat Statistik (BPS) rilis, angka pernikahan di Indonesia pada tahun 2014 silam sebanyak 2.110.776. Namun, angka itu terus mengalami penurunan hingga 1.577.255 di tahun 2023.
Menanggapi hal itu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengaku tak khawatir dengan merosotnya angka pernikahan dari tahun ke tahun.
Hal itu terungkap oleh Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi BKKBN RI, Sukaryo Teguh Santoso, saat beritajateng.tv temui di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin, 20 Mei 2024 siang.
Teguh menyebut hal itu bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Menurutnya, sebuah pernikahan harus terencana sebaik mungkin.
“Oh enggak [khawatir]. Jadi sebenernya yang penting bahwa pernikahan itu perlu perencanaan dengan baik,” ujar Teguh.
BACA JUGA: Angka Pernikahan di Indonesia Tahun 2023 Menurun Paling Drastis, Begini Tanggapan Psikolog
Alasan angka pernikahan terus menurun
Menurut Teguh, angka pernikahan yang turun dari tahun ke tahun bukan tanpa alasan. Ia menyebut, kesadaran masyarakat akan persiapan pernikahan semakin meningkat.
“Kalau pernikahan rendah karena kesadaran masyarakat, keluarga, dan remaja semakin baik tentang bagaimana membangun sebuah keluarga ke depannya,” sambung Teguh.
Lebih lanjut, Teguh mengungkap adanya perubahan cara pandang masyarakat, utamanya generasi muda, dalam melihat pernikahan.