Jateng

Kolaborasi Pemkot Semarang dan KemenPUPR untuk Bangun Proyek SPALD-T Pengelolaan Limbah Terpusat

×

Kolaborasi Pemkot Semarang dan KemenPUPR untuk Bangun Proyek SPALD-T Pengelolaan Limbah Terpusat

Sebarkan artikel ini
Kolaborasi Pemkot Semarang dan KemenPUPR untuk Bangun Proyek SPALD-T Pengelolaan Limbah Terpusat
Foto bersama Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat audiensi dengan tim Asian Development Bank (ADB) terkait Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) skala perkotaan di Semarang, Selasa (28/5/2024). (Ellya/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Pemerintah Kota Semarang melakukan audiensi dengan tim Asian Development Bank (ADB) terkait Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) skala perkotaan di Semarang, Selasa (28/5/2024).

Proyek ini merupakan kolaborasi Pemerintah Kota Semarang bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam penyediaan sanitasi air limbah IPAL (Instalasi Pengolah Air Limbah).

Kerja sama tersebut bernama Citywide Inclusive Sanitation Project yang merupakan program dari Asian Development Bank (ADB). ADB menggelontorkan bantuan pinjaman sebesar 400 juta USD untuk pembangunan SPALD-T di tiga kota yaitu Semarang, Pontianak, dan Mataram.

BACA JUGA: Pemkot Semarang Masuk 10 Besar Indeks SPBE Tertinggi Se-Indonesia

Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, ini merupakan salah program dari Asian Development Bank terkait dengan kegiatan sanitasi Project.

Mbak Ita, sapaannya menyebut, bantuan loan atau pinjaman dari ADB sebesar 400 juta USD yang nantinya didistribusikan ke tiga kota. Namun paling besar untuk Kota Semarang sebesar 201 juta USD.

“Alhamdulillah sudah mulai penyusunan dokumen-dokumen mulai April kemarin. Kemudian bulan Juni sudah ada proses lelangnya. Harapannya di tahun 2025 sudah mulai pembangunan fisik atau groundbreaking,” kata Mbak Ita di Situation Room (Sitroom) Balaikota Semarang.

Pembangunan Pipa Sepanjang 111,6 Km

Menurutnya, pembangunan SPALD-T ini meliputi pemipaan sepanjang 111,6 kilometer (km). Kemudian, pelayanan akan mengcover 688 ribu jiwa. Tetapi tahap awal pilot project akan mencakup 4.352 unit.

Pembangunan SPALD-T ini adalah salah satu upaya peningkatan capaian sanitasi aman yang tertuang dalam RPJMN. Sistem yang dilakukan SPALD-T adalah dengan mengalirkan air limbah domestik dari sumber secara kolektif ke sub-sistem pengolahan terpusat.

Memang, lanjut Mbak Ita, akan ada beberapa tahapan yang sudah diselesaikan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang diantaranya penyusunan peraturan daerah (perda) tentang limbah domestik. Selain itu, dampak sosial terhadap pembangunan ini juga sudah dipikirkan, misalnya pembebasan lahan.

Pada tahun 2021, Pemkot telah melengkapi dokumen LARAP, AMDAL, dan DED jalan masuk. Selanjutnya tahun 2022, NA Kelembagaan dan Pembebasan Lahan berhasil diselesaikan.

Kemudian tahun 2023, dilakukan menandatangani Nota Kesepakatan Wali kota Semarang dan Direktur Sanitasi dan mengesahkan Perda Pengelolaan Air Limbah Domestik. Hanya saja, karena ada perubahan jalur, akan ada adendum untuk amdal.

“Nantinya project ini akan selesai secara bertahap dari 2024 sampai 2030,” papar Mbak Ita.

Tak hanya itu, nantinya juga perlu ada beberapa perizinan dan koordinasi dengan beberapa stakeholder karena perpipaan annti akan bersinggungan dengan jalur kereta, jalur gas, dan lain-lain.

Publik Campaign SPALD-T Semarang

“Memang perlu tindak lanjut terkait publik campaign, jadi bagaimana program ini perlu sosialisasi terus menerus. Bahkan tim ADB harus berkolaborasi dengan masyarakat dan Pemkot dari jajaran tertinggi sampai tingkat kelurahan,” sebut dia.

Proyek ini harus terintegrasi, lanjut Mbak Ita, jangan sampai tumpang tindih dalam proses pembangunan pemipaan.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan