HeadlineJatengNews Update

PKL Sekitar Lawang Sewu Semarang Terancam Digusur

×

PKL Sekitar Lawang Sewu Semarang Terancam Digusur

Sebarkan artikel ini
PKL Sekitar Lawang Sewu Semarang Terancam Digusur

SEMARANG, 24/6 (BeritaJateng.tv) – Pedagang kaki lima (PKL) yang berada di area seputar tempat wisata Lawang Sewu Semarang merasa resah setelah kabar eksekusi penggusuran beredar.

Salah satunya, Emy Sulistyati yang telah 15 tahun menempati PKL di Jalan Simpang, belakang objek wisata Lawang Sewu, Semarang.

Ia tampak pasrah dan tak tahu harus berbuat apa. “Kami sudah mendapatkan Surat Peringatan Ketiga (SP3),” ungkap pemiliki PKL Soto Seger Lawangsewu dan Ayam Penyet Pak Prapto, Jumat (24/6).

Ia tak bisa berbuat banyak lantaran dari sisi Pemerintah belum memberi solusi terbaik terkait lokasi pengganti PKL tersebut.

Baginya, kebijakan yang ditawarkan pemerintah pun cenderung sepihak karena tanpa melibatkan aspirasi pedagang yang telah 15 tahun menempati area tersebut.

Terlebih lagi, Emy mengaku tidak ada informasi apapun terkait pemberian tali asih bagi para pedagang.

“Pada 19 Mei 2022 lalu, seharusnya dilakukan pembongkaran. Tetapi sebelum tanggal itu, kami bersama paguyuban pedagang berupaya menemui Bu Lurah untuk meminta penundaan untuk mencari tempat dulu. Akhirnya diperbolehkan,” katanya.

Para pedagang di jalan Simpang ditawarkan tiga lokasi yang dinilai kurang strategis yakni tempat relokasi di Pasar Sampangan Lantai 3, Pasar Wonodri Lantai 3, tepi Jalan Imam Bonjol, Jalan Tamrin dan Jalan Mataram.

“Ketiga lokasi tersebut sudah kami survei dan tidak ada yang sesuai untuk jualan kami,” katanya.

Di Pasar Sampangan Lantai 3, lanjut Emy, kondisi fisik tempatnya memang baik karena belum lama selesai dibangun. “Lantai 3 Pasar Sampangan memang bersih banget. Saking bersihnya sampai tidak ada manusianya. Bahkan penjaganya di situ bilang ‘ibu orang yang keempat kalinya’ menempati Lantai 3 Pasar Sampangan ini, sebelumnya gagal semuanya’, gitu pak,” ujarnya.

Pasar Wonodri Lantai 3 pun tidak kondusif untuk kuliner. Sedangkan trotoar Jalan Imam Bonjol, trotoar Jalan Thamrin, dalam kondisi tidak ada bangunan atau fasilitas PKL. “Kalau di situ, kami diminta menata meja bongkar pasang. Diperbolehkan jualan mulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB,” ujar dia.

Dia menyayangkan, solusi yang ditawarkan oleh Pemkot Semarang ini sama sekali tidak menyentuh bagaimana menjaga agar iklim ekonomi yang telah terbangun sebagai satu paket kesatuan dengan wisata Lawang Sewu.

Pedagang Berharap Mini Shelter Kuliner Jadi Solusi

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan