SEMARANG, beritajateng.tv – Ratusan mahasiswa Semarang lagi-lagi melakukan aksi unjuk rasa untuk mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Terlebih, pendaftaran calon kepala daerah di Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan berlangsung pada Selasa, 27 Agustus 2024 besok.
Menariknya, unjuk rasa ratusan mahasiswa Semarang itu terkesan mendadak dan mengejutkan banyak pihak.
Pasalnya, unjuk rasa mulanya direncanakan berlangsung di depan Kantor Gubernur dan DPRD Provinsi Jawa Tengah.
Keamanan oleh Polrestabes Semarang telah disiapkan di area Gubernuran dan DPRD Jawa Tengah.
Bahkan, kawat berduri sudah terpasang di area Taman Indonesia Kaya alias pintu samping DPRD Provinsi Jawa Tengah yang beberapa hari lalu rusak karena aksi demo yang ricuh.
BACA JUGA: Sebut Jokowi Terlalu Nafsu Kuasa, Mahasiswa Semarang Ancam Boikot Pilkada 2024
Pantauan beritajateng.tv, mahasiswa asal UIN Walisongo arak-arakan menggunakan sepeda motor pukul 14.00 di Jalan Siliwangi.
Adapun ratusan mahasiswa itu tiba di Balai Kota Semarang pukul 15.00 WIB. Awak media dan kepolisian yang menunggu sejak pagi di Kantor DPRD Jawa Tengah pun merasa bingung pada awalnya.
Apel Bawaslu di Balai Kota Semarang batal karena demo mendadak
Jika mengacu pada jadwal yang seharusnya, ada kegiatan apel oleh Bawaslu di Balai Kota Semarang jelang H-1 tahapan pendaftaran ke KPU.
Namun, karena tiba-tiba muncul aksi unjuk rasa, apel itu harus dibatalkan.
Selama unjuk rasa berlangsung, mahasiswa kompak berteriak agar putusan MK tak menguntungkan keluarga Presiden RI, Joko Widodo lagi sebagaimana Pilpres 2024 lalu.
Bahkan, mereka enggan menyebut nama Jokowi. Salah seorang orator berteriak nama ‘Mulyono’ alias nama Jokowi waktu kecil.
“Jokowi sudah mati. Yang sekarang menipu kita itu Mulyono, Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un Jokowi,” teriak orator dari atas mobik.