Tak hanya reaktivasi jalur tersebut, Kholik membenarkan adanya rencana untuk mengaktifkan jalur KA Ambarawa kembali.
Namun, dalam hematnya, urgensi dari reaktivasi jalur KA itu tak terlalu prioritas. Alasannya, tutur Kholik, sudah ada jalur tol yang menyambungkan wilayah Ambarawa hingga D.I Yogyakarta.
“(Jalur Ambarawa) jadi prioritas, tapi urgensinya (tidak terlalu). Karena untuk Ambarawa nanti sudah ada jalur tol dari Bawen, sudah ada akses yang lain. Sementara yang ini (Purwokerto-Wonosobo) tidak ada akses yang lain,” tegasnya.
Usulkan nama baru
Perihal reaktivasi jalur KA Purwokerto-Wonosobo itu pun Kholik akui sudah sampai tahap perbincangan kepada PT KAI.
Adapun kerangka waktu yang tertuang dalam feasibility study (FS) reaktivasi jalur KA Purwokerto-Wonosobo, kata Kholik, adalah tahun 2030.
“FS-nya sudah ada, kerangka waktunya sudah ada. Di kerangka waktu itu tahun 2030-an, tapi kita ingin mempercepat karena urgensinya lebih mendesak ketimbang yang lain,” sambung Kholik.
BACA JUGA: Polisi Tangkap Terduga Teroris asal Malang di Stasiun Solo, Bawa Bom di Kereta Api
Pihaknya ingin reaktivasi jalur itu dipercepat satu hingga dua tahun mendatang. Ia pun mengusulkan nama KA Purwokerto-Wonosobo itu sebagai KA Dieng.
“Kita berharap 2026 sudah bisa bergulir, kalau perlu kita bisa usulkan namanya jadi Kereta Dieng, karena Kereta Baturaden sudah ada. Supaya bisa jadi ikonnya dan destinasi wisata,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila
Respon (1)