Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

Abdul Kholik Harap Reaktivasi Jalur KA Purwokerto-Wonosobo jadi Prioritas, Usulkan Nama Baru

×

Abdul Kholik Harap Reaktivasi Jalur KA Purwokerto-Wonosobo jadi Prioritas, Usulkan Nama Baru

Sebarkan artikel ini
abdul kholik
Anggota DPD RI Jawa Tengah, Abdul Kholik saat ditemui di kantornya, Jum’at 2 Agustus 2024 sore. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Anggota DPD RI Jawa Tengah, Abdul Kholik berharap reaktivasi KA Purwokerto-Wonosobo itu bisa jadi prioritas.

Saat beritajateng.tv temui di Kantor DPD RI Jawa Tengah, Kota Semarang pada Jumat, 2 Agustus 2024 sore, reaktivasi KA Purwokerto-Wonosobo Kholik sebut bisa masuk P1 atau prioritas 1.

“Kita dapat gambaran bahwa ada ruang untuk bisa diprioritaskan (reaktivasi KA Purwokerto-Wonosobo), bahkan bisa masuk P1,” ujar Kholik.

Bukan tanpa alasan, Kholik membeberkan reaktivasi jalur KA Purwokerto-Wonosobo memiliki banyak urgensi.

Tak hanya itu, Kholik mengungkap reaktivasi itu terdesak oleh kondisi yang ada, utamanya keterbatasan akses di jalur tersebut.

“Urgensi yang sangat kuat, jalur itu belum ada opsi lain. Sementara program yang lain itu ada opsi tol, laut, dan juga bandara. Satu-satunya yang belum ada aksesnya adalah Purwokerto ke Wonosobo,” ucap Kholik.

BACA JUGA: Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen, Abdul Kholik DPD RI Keluhkan Syarat Minimal Dukungan

Bahkan, kata Kholik, potensi penumpang KA Purwokerto-Wonosobo bisa mencapai 12 ribu orang per hari.

“Faktanya, animo yang muncul ketika kami mengangkat masalah tersbeut sangat tinggi. Jutaan orang merespons upaya itu dan juga berkomentar positif agar reaktivasi bisa berlangsung,” sambung Kholik.

Jalur darat Purwokerto-Wonosobo tak layak, Kholik nilai KA jadi satu-satunya alternatif layak

Lebih lanjut, Kholik menilai reaktivasi KA Purwokerto-Wonosobo itu mampu mendorong distribusi logistik.

Sebab, kata Kholik, jalur darat Purwokerto-Wonosobo itu tergolong sulit bagi kendaraan kelas berat untuk membawa muatan.

“Jalur itu sangat vertikal, tinggi, sulit untuk bisa mengangkut barang-barang untuk ekpsor. Ukuran besar seperti tronton tidak bisa masuk. Pilihannya hanya dengan kereta, ini sangat prospek untuk bisa diprioritaskan ke depan,” akunya.

Tinggalkan Balasan