Scroll Untuk Baca Artikel
Pendidikan

Ada 11 Kasus Stunting, Lurah Kunden: Butuh Poliklinik untuk Pencegahan

×

Ada 11 Kasus Stunting, Lurah Kunden: Butuh Poliklinik untuk Pencegahan

Sebarkan artikel ini
11 kasus stunting
Banyaknya jumlah 11 Kasus Stunting, Lurah Kunden mengatakan bahwa Butuh Poliklinik untuk Pencegahan

“Silahkan ibu-ibu Kader Kesehatan dapat mendukung program intervensi stunting ini. Dengan mendampingi pemberian makanan. Dan melihat dengan benar pemberian makanan tambahan anak-anak ini”, katanya.

Berdasarkan data, Kelurahan Kunden terletak di jantung kota Blora berada di sebelah utara Alun – alun kota Blora.

Dari data di Kelurahan Kunden warga yang Stunting ada 11 kasus stunting, sedangkan warga miskin ekstrem 25 orang.

Pemerintah meminta kepada Camat, Kades dan Lurah untuk membantu meningkatkan kehadiran balita ke posyandu di angka 95  persen. Hal ini untuk mengurangi atau menekan angka stunting di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

TPPS dorong penuntasan 11 kasus stunting

Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Tri Yuli Setyowati, yang juga Wakil Bupati Blora. Saat rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting di aula Bappeda Senin 8 Mei 2023 lalu. Ia Minta kepada para camat, lurah dan kades untuk membantu bagaimana kehadiran balita ke Posyandu ditingkatkan.

“Tolong untuk bantu kami sebagai evaluasi bagaimana kita mendatangkan balita kita ke posyandu di tahun 2023. Karena tingkat kehadiran balita-balita ke posyandu sebelumnya baru 88 persen dan masih ada 12 persen anak-anak kita yang belum datang ke posyandu. Idealnya di angka 95 persen,” tandas mbak Etik sapaan akrabnya. Di rapat yang hadir Tim Iney Regional 2, TPPS, Bappeda, PKK, Camat se -Blora dan Kades maupun lurah locus (tempat) stunting.

Menurutnya, percepatan penurunan stunting bukan merupakan kerja individu. Akan tetapi, merupakan kerja bersama.

Salah satu upayanya adalah dengan meningkatkan gizi pada anak-anak melalui program pemberian makanan tambahan (PMT) .

“Tolong bapak ibu kades/lurah untuk memberikan PMT kepada anak-anak kita yang berisiko stunting selama 14 hari. Itu sebagai bentuk intervensi spesifik kita,” lanjut Mbak Etik.

Termasuk, lanjutnya, pentingnya peningkatan SDM posyandu dalam bentuk pelatihan dalam pengukuran ataupun penimbangan baduta.

Pemkab Blora berkomitmen untuk terus berupaya agar angka stunting di Kabupaten Blora dapat berkurang. Dan anak-anak dapat tumbuh berkembang dengan sehat dan optimal. (*)

Editor: Elly Amaliyah

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan