“Ini adalah salah satu upaya kita untuk penyediaan perumahan kepada masyarakat berpenghasilan rendah. Karena ada alokasi dari pemerintah pusat. Kami Pemprov Jawa Tengah dengan kabupaten/kota harus berkolaborasi supaya itu terserap betul,” sambung Sumarno.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Jawa Tengah, Arief Djatmiko menambahkan, harga rumah bersubsidi di Jawa Tengah sangat terjangkau. Yakni berkisar mulai dari Rp166 juta saja.
BACA JUGA: Sebelum Ramai Tapera, Ternyata Jawa Tengah Sudah Punya Perda Masalah Perumahan, Apa Itu?
Hanya dengan DP sebesar satu persen atau Rp1,6 juta saja, masyarakat bisa membeli satu unit rumah bersubsidi. Untuk lokasinya tersebar pada beberapa wilayah. Seperti Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Demak, Kendal, hingga Kota Salatiga.
“Jadi itu nanti memang mendapatkan bantuan FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), program pemerintah terkait subsidi rumah untuk MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah),” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Developer Jawa Tengah Sugiyatno menyampaikan target transaksi pada pameran Jateng Omah Expo ini. Menurutnya, melihat tingginya animo masyarakat pada pameran serupa tahun lalu, target transaksi pada tahun ini mencapai Rp300 miliar. Jumlah tersebut setara hampir 200 unit rumah bersubsidi dan 60 unit rumah komersil.
“Harapannya pengembang tahu berapa sih kebutuhan perumahan yang masyarakat butuhkan. Selain itu masyarakat juga tahu dimana saja perumahan yang dibangun saat ini,” tandasnya. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto