SEMARANG, beritajateng.tv – Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Hadi Santoso, menyebut ada sekitar 1,6 juta warga Jawa Tengah yang memiliki hunian dengan kategori rumah tidak layak huni (RTLH).
Hal itu ia beberkan saat beritajateng.tv singgung soal gonjang-ganjing Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang sempat ramai publik perbincangkan.
Menurutnya, Tapera bisa saja hadir sebagai salah satu upaya untuk mengentaskan masalah RTLH di Jawa Tengah.
“Sebenarnya, apa pun yang menjadi program untuk mempercepat penyelesaian RTLH ini [termasuk Tapera] menjadi sangat penting bagi masyarakat. Cuma memang masyarakat kan mempertanyakan soal mekanisme pengelolaannya,” ujar Hadi saat ditemui di Gedung Berlian, Kota Semarang, Selasa, 11 Juni 2024 siang.
Upaya untuk rehabilitasi RTLH pun ia sebut telah berjalan di Jawa Tengah. Dalam hal ini, tutur Hadi, pemerintah hadir sebagai stimulan yang memberikan hunian layak bagi seluruh warga.
BACA JUGA: Geruduk Halaman Kantor Gubernur, Buruh Jawa Tengah Protes Program Tapera: Kebijakan Edan!
“Ya kalau hari ini sebenarnya kita sudah menggulirkan yang namanya RTLH. RTLH ini secara jumlah nominalnya juga tidak jauh beda ya. Kami menyediakannya 20 juta [unit rumah]. Faktualnya, ketika kemudian ada stimulan dari pemerintah, itu selesai juga,” sambung Hadi.
Dalam penyediaan rumah layak huni bagi warga Jawa Tengah, Hadi menilai kehadiran pemerintah terkait tak mesti hadir secara keseluruhan.