“Pemeliharaan mulai dari umur 1 hingga 4 bulan. Hingga sapi mulai menghasilkan susu dan siap di gemukkan secara terintegrasi,” papar Mbak Ita.
Ia berharap peternak lainnya dapat mencontoh Jatirejo Farm dalam mengembangkan potensi peternakan di wilayah mereka.
“Kolaborasi antara BRIN, BRIDA, Pemkot Semarang, serta para peternak adalah langkah luar biasa untuk mencapai kedaulatan pangan,” ungkapnya.
Mbak Ita juga menyoroti inovasi lain yang telah berjalan, seperti padi Biosalin yang ditanam di wilayah pesisir menggunakan air payau. Serta budidaya bawang merah dan padi genja. “Inisiatif ini bertujuan agar Kota Semarang dapat mandiri dalam memenuhi kebutuhan daging,” jelasnya.
Daging Wagyu saat ini menjadi kebutuhan dari restoran, kafe, rumah makan, dan hotel di Ibukota Jawa Tengah.
“Harapannya, kebutuhan daging Wagyu bisa terpenuhi dari Kota Semarang sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” imbuh Mbak Ita.
Dengan langkah-langkah ini, Pemkot Semarang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas peternakan dan ketersediaan daging berkualitas bagi warga. Serta membantu para peternak lokal untuk meraih kesuksesan. (*)
Editor: Elly Amaliyah