Untuk menjadikan lebih baik pendapatan warganya dalam hal pembudidayaan rumput laut yang katanya diperuntukkan sebagai bahan baku kecantikan wajah, dirinya berencana akan membentuk kelompok tani yang tujuannya agar lebih terkendali dan terprogram lebih baik.
“Semuanya biar lebih terarah kompak dan tetap mengedepankan kelestarian alam,” tegasnya.
Sementara itu, Muhtarom salah satu warga desa Tugu yang dulunya sebagai pencari ikan kini banting setir mencari rumput laut yang berada di sungai sekitar desanya.
Dirinya mengaku dapat mengumpulkan 20 kg setiap harinya meskipun kondisi air pasang tinggi.
“Rob tidak lagi menjadi masalah buat saya, malahan rob ada manfaatnya buat saya lantaran rumput laut tumbuh semakin banyak,” akunya.
Muktarom mengaku jika selama rob terjadi bertahun-tahun lamanya di desanya, baru kali ini merasakan manfaatnya dan kesedihan itu pun berlangsung pudar.
“Tadinya ya sedih setiap hari kebanjiran rob terus, setelah tahu kalau rumput laut tumbuh banyak dan laku untuk dijual sedih itu hilang dengan sendirinya soal ya saya dapat uang untuk makan setiap harinya,” pungkasnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah