SEMARANG, beritajateng.tv – Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah atau ‘Jas Merah’ adalah kalimat yang Soekarno ucapkan pada pidato HUT ke-21 Indonesia, 17 Agustus 1966 silam. Meski kini sejarah kian teranggap kuno dan membosankan, namun pengenalan sejarah kepada generasi muda harus terus berlangsung.
Hal tersebutlah yang menjadi keyakinan Komunitas Sinau Cagar Budaya (Sigarda) Indonesia. Terbentuk 7 Februari 2021 silam di Kota Semarang, Sigarda Indonesia hadir mengulas sejarah dengan cara yang asyik dan kekinian.
“Sejarah dianggap kuno, jarang sekali anak-anak muda yang ingin mempelajari lebih jauh soal sejarah karena menganggapnya sekadar masa lalu dan benda mati,” kata salah satu pendiri Sigarda Indonesia, Ika Dewi Retno Sari kepada beritajateng.tv, Senin, 18 Maret 2024.
Ika menceritakan, Sigarda Indonesia berawal dari cita-cita besar antara ia dan satu temannya, Didik Susanto. Bahwa cagar budaya tidak hanya dikenal terbatas lokal masing-masing daerah, namun dikenal oleh masyarakat daerah lain di seluruh Indonesia.
BACA JUGA: Intip Serunya SMAN 14 Semarang Belajar Sejarah dengan Lebih Menyenangkan
Setelah itu, keduanya kemudian mengumpulkan sejumlah orang dengan visi misi sama untuk membangun komunitas belajar sejarah. Hingga saat ini, Sigarda Indonesia telah legal sebagai yayasan dan memiliki perwakilan di 8 provinsi di seluruh Indonesia.
Yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, Yogyakarta, NTB, Sumatera Selatan, hingga Sulawesi Selatan. Dengan anggota lebih dari 1.000 orang.