SEMARANG, beritajateng.tv – Sebagai simbol budaya, keris beserta sejarahnya adalah salah satu contoh senjata tradisional yang penting untuk dijaga dan diwariskan kepada generasi muda. Berangkat dari hal tersebut, SD Negeri Pekunden berupaya mengenalkan sekaligus mengedukasi siswanya mengenai keberagaman budaya, salah satunya melalui kegiatan Jamasan Pusaka Nusantara, belum lama ini.
Sebanyak 344 siswa mulai dari kelas 1 hingga kelas 6 SD tampak antusias mengikuti pengenalan pusaka asli Nusantara.
“Penting agar membentengi anak supaya turut melestarikan budaya. Saat ini pula juga banyak orang yang sudah dewasa tapi belum paham makna jamasan pusaka itu,” jelas Kepala SD Negeri Pekunden, Abdul Khalik.
BACA JUGA: Berkah Bulan Suro, Tukang Jamas Pusaka di Blora per Hari dapat Upah Rp500.000
Khalik menjelaskan kegiatan Jamasan Pusaka Nusantara merupakan bentuk edukasi untuk anak-anak sekolah dasar dan bertujuan supaya mereka memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kekayaan budaya yang ada di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa.
Apalagi, lanjut Khalik, kegiatan budaya seperti mencuci keris sangat penting agar kelak generasi tidak memiliki pandangan negatif terhadap warisan budaya tersebut.
Jamasan Pusaka Nusantara bukan hal mistis
Terkait konsep jamasan pusaka, Khalik menerangkan bahwa analoginya sama seperti manusia yang membersihkan diri dengan mandi setiap hari.
Begitu pula pusaka yang memerlukan perawatan agar tetap terjaga nilai dan keberadaannya. Tak heran bila dalam merawat pusaka juga menggunakan bahan-bahan alami seperti jeruk nipis, bunga, dan wewangian.