“Sehingga harapannya, mereka menjadi anak-anak yang baik. Mulai dari kedisiplinan, gotong royong, ditambah kami sekolah nasional, jadi toleransi juga penting, setidaknya tiga ini yang menjadi perhatian kita,” imbuhnya.
Ucapan terima kasih kepada bapak ibu guru
Selain lomba mirip guru, sebagian siswa juga membacakan puisi sekaligus membawa setangkai bunga mawar yang akan mereka berikan kepada para guru. Hal itu menurut Martin merupakan simbolis atas ungkapan rasa kasih sayang siswa kepada gurunya.
“Memberi bunga mawar itu sebagai cara siswa dalam menunjukkan tanda cintanya, tanda hormatnya,” katanya.
Tidak hanya itu, di akhir acara Martin juga menyuapi para guru sebagai bentuk ungkapan terima kasihnya atas kerjasamanya menjaga SD Mataram hingga sekarang.
BACA JUGA: Mbak Ita Dorong Guru di Kota Semarang Miliki Keterampilan Tambahan
Ia menyuapi guru dengan sesendok kue secara bergantian. Rangkaian kegiatan kemudian berakhir dengan pelukan hangat dari Martin kepada bapak ibu guru.
“Terima kasih bapak ibu guru yang selama ini telah bersama-sama mendidik anak-anak. Walau saya sering menyuruh-nyuruh atau marah, tapi itu demi kebaikan SD Mataram,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi